Kondektur Kereta Buang Kucing Penumpang Keluar Gerbong Lalu Ditemukan Mati Beku, Netizen Rusia Murka
Kompas dunia | 22 Januari 2024, 19:04 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Sebuah insiden tragis terjadi di Rusia dan memicu murka netizen seluruh negeri.
Hal ini terjadi kala seorang kondektur ketahuan membuang seekor kucing oren-putih bernama Twix keluar dari gerbong penumpang ke lingkungan bersalju bersuhu sangat beku, lalu sang kucing ditemukan tak bernyawa secara tragis.
Kematian kucing ini memicu kemarahan di media sosial Rusia, dengan pengguna menyalahkan berbagai pihak atas nasib tragisnya, seperti dilaporkan oleh Straits Times, Senin (22/1/2024).
Pemilik Twix, Edgar Gaifullin, mengatakan sang kucing naas itu sedang melakukan perjalanan dengan pendamping dari Kota Yekaterinburg ke wilayah Leningrad, tempat keluarganya tinggal, pada 11 Januari 2024.
Sebuah tiket khusus dibeli untuk Twix, namun kurang dari setengah perjalanan, sang kucing melarikan diri dari kandang khusus, seperti dilaporkan oleh BBC. Beberapa penumpang bahkan melihat Twix berjalan melenggang di dalam gerbong.
Twix akhirnya bertemu dengan seorang kondektur perempuan. Mengira Twix adalah kucing liar, kondektur itu langsung menangkap lalu melemparkannya ke salju saat rangkaian kereta berhenti di Kota Kirov, sekitar 800 km di timur laut Moskow.
Namun, laporan dan kronologi kejadian tewasnya Twix simpang siur dan saling bertentangan, menurut laporan RT.
Ada yang menyalahkan kondektur yang menemukan kucing itu berkeliaran di dalam kereta, sementara yang lain menuduh pemilik kucing karena tidak bertanggung jawab. Beberapa juga menuding perusahaan kereta, Russian Railways (RZD), atas standar perlakuan mereka terhadap hewan.
Keluarga pemilik kucing yang wafat mengatakan ayah tiri pemilik Twix langsung menghubungi kondektur setelah kereta meninggalkan Kirov. Namun, laporan lain menyatakan dia baru menyadari hilangnya kucing tersebut beberapa jam kemudian.
Baca Juga: Kucing Bangkok Jatuh dari Lantai 6 Timpa Mobil, Kaca Pecah Berantakan, si Kucing Melenggang Santai
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Straits Times / Russia Today