Pemimpin Partai Buruh Inggris Kecam Penolakan Netanyahu terhadap Berdirinya Negara Palestina
Kompas dunia | 21 Januari 2024, 11:20 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Pemimpin Partai Buruh Inggris, Keir Starmer dengan tegas mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju masa depan yang aman di Timur Tengah.
Ia mengkritik penolakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terhadap kerangka dua negara, seperti dilaporkan oleh Anadolu, Sabtu (20/1/2024).
Pernyataan tersebut merespons deklarasi Netanyahu kepada Gedung Putih, di mana ia dengan tegas menyatakan penolakan terhadap pembentukan negara Palestina setelah Israel menyelesaikan serangannya di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan eksklusif kepada stasiun televisi ITV, Starmer menyatakan, ketidaksetujuannya terhadap pernyataan Netanyahu, menyebutnya salah dan tidak dapat diterima.
"Kemerdekaan negara Palestina bukanlah pemberian dari tetangga, melainkan hak mutlak rakyat Palestina. Ini juga satu-satunya jalan menuju penyelesaian yang aman dan masa depan yang aman, sehingga pernyataan mereka salah dan tidak dapat diterima," katanya.
"Pemerintahan Buruh akan bekerja dengan mitra internasional untuk mencapai solusi dua negara tersebut. Israel yang aman dan terjamin bersama negara Palestina yang dapat bertahan," tambahnya.
Meskipun Starmer sebelumnya menyatakan dukungannya terhadap hak Israel untuk membela diri dari Hamas di Gaza, ia baru-baru ini mengubah pendiriannya dan menyerukan gencatan senjata yang berkelanjutan serta mengutuk jumlah korban yang tidak dapat diterima dalam konflik tersebut.
Baca Juga: Pemimpin Uni Eropa Menuduh Israel Gunakan Hamas untuk Lemahkan Otoritas Palestina
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, ia tidak akan berkompromi pada kendali penuh Israel atas Gaza.
Bertentangan dengan negara Palestina, ia menolak saran Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa solusi kreatif dapat menjembatani kesenjangan besar antara pandangan pemimpin terkait kemerdekaan Palestina.
Sebagai tanda tekanan yang dihadapi pemerintahan Netanyahu di dalam negeri, ribuan warga Israel protes di Tel Aviv menyerukan pemilihan umum baru.
Sementara yang lain berdemonstrasi di luar rumah perdana menteri, bergabung dengan keluarga lebih dari 100 sandera yang masih ditahan oleh Hamas dan kelompok militan lainnya.
Mereka khawatir aktivitas militer Israel semakin membahayakan nyawa sandera.
Netanyahu juga mendapat tekanan anggota koalisinya yang berhaluan kanan dengan meningkatkan perang melawan Hamas, yang memerintah di Gaza, sambil berhadapan dengan desakan untuk menahan diri dari Amerika Serikat.
Netanyahu memposting pernyataannya di media sosial sehari setelah pembicaraan pertama kalinya dengan Biden dalam hampir sebulan.
Israel telah meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.
Setidaknya 24.762 warga Palestina sejak itu tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 62.108 terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Serangan Israel telah membuat 85% penduduk Gaza mengungsi secara internal dengan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Menurut pihak PBB, sementara 60% infrastruktur enklave rusak atau hancur.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Anadolu