> >

Keretakan Antara Biden dan Netanyahu Terkuak saat Bahas Kedaulatan Palestina di Gaza Pasca Perang

Kompas dunia | 21 Januari 2024, 15:43 WIB
Keretakan dan perbedaan mendasar terkuak terkait jalur menuju kemerdekaan Palestina setelah pertempuran di Gaza berakhir, saat presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya berbicara hari Jumat, (19/1/2024) setelah hampir empat minggu tanpa komunikasi langsung. (Sumber: AP Photo)

Ada juga ketidaksetujuan di Israel terkait kurangnya kemajuan dalam membebaskan puluhan sandera yang masih ditahan oleh militan Islam di Gaza.

Pada pembicaraan terbaru mereka, frustrasi Biden terhadap Netanyahu semakin terlihat.

Walaupun pemimpin AS itu telah hati-hati untuk tetap mendukung Israel pada setiap langkah, menurut pejabat AS yang meminta anonimitas untuk membahas interaksi pribadi mereka.

Namun, setidaknya secara publik, Biden belum menyerah pada ide untuk memenangkan dukungan Netanyahu.

Ketika ditanya oleh seorang reporter pada Jumat apakah solusi dua negara tidak mungkin selama Netanyahu menjabat, Biden menjawab, "Tidak, itu tidak mungkin," katanya.

Pejabat AS bersikeras Biden memahami situasi politik yang dihadapi Netanyahu dengan koalisi sayap kanan kerasnya dan dalam menghadapi tuduhan korupsi yang terus berlanjut, yang membuat perdana menteri itu tidak hanya berjuang untuk masa depan politiknya, tetapi juga kemerdekaannya.

Sementara itu, Biden akan menghadapi pemilih Amerika pada November, dalam pertarungan ulang yang kemungkinan melibatkan mantan Presiden Donald Trump.

Netanyahu dan Trump membentuk hubungan yang erat selama masa pemerintahan Republikan itu.

Biden mendapat kritik dari beberapa pihak di sayap kiri yang percaya dia belum cukup keras dalam memaksa Israel untuk menunjukkan batasan saat melaksanakan operasi militer.

Beberapa anggota Kongres Demokrat, termasuk Senator Massachusetts Elizabeth Warren dan Senator Connecticut Chris Murphy, minggu ini memperingatkan bahwa posisi Netanyahu mengenai kedaulatan dapat menghambat negosiasi di Senat mengenai paket pengeluaran yang mencakup bantuan militer untuk Israel.

Baca Juga: Hampir 20.000 Bayi Lahir di Neraka Perang Gaza Dalam Kondisi Memilukan, Mati Satu Tumbuh Seribu

"Netanyahu akan menggunakan segala trik yang dimilikinya untuk menjaga koalisinya tetap bersatu, menghindari pemilihan, dan membiarkan waktu berlalu," kata Michael Koplow, kepala petugas kebijakan di Israel Policy Forum,

"Dan saya yakin sebagian dari itu adalah keyakinan bahwa jika dia menunggu hingga November, dia mungkin akan berakhir dengan Donald Trump kembali di Ruang Oval," imbuhnya.

Netanyahu, yang menentang solusi dua negara sepanjang karir politiknya mengatakan kepada wartawan pekan ini, dia dengan tegas memberi tahu pejabat AS bahwa dia tetap menentang rencana pasca-perang yang mencakup pembentukan negara Palestina.

Penolakan terbaru perdana menteri terhadap dorongan Biden datang setelah Blinken pekan ini mengatakan di World Economic Forum di Davos bahwa Israel dan tetangga Timur Tengahnya memiliki "kesempatan yang mendalam" untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. 

Ketika ditanya apakah dia pikir Netanyahu dapat memanfaatkan momentum ini, Blinken enggan memberi jawaban.

"Jadi begini, ini adalah keputusan yang harus dibuat Israel," kata Blinken.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU