Israel Akui Hamas Belum Kalah, Pembicaraan Gaza Tanpa Kelompok Perlawanan Palestina Terlalu Cepat
Kompas dunia | 18 Januari 2024, 15:48 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Penasihat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyhu menegaskan bahwa Hamas masih belum kalah.
Penasihat Keamanan Netanyahu, Tzachi Hanegbi mengatakan, hal tersebut pada Rabu (17/1/2024).
Ia menegaskan, pembicaraan mengenai Gaza tanpa Hamas masih terlalu cepat dilakukan.
Baca Juga: Rusia Tebar Peringatan kepada Barat, Ngaku Makin Mesra dengan Korea Utara Termasuk di Area Sensitif
“Masih terlalu dini membicarakan hari berikutnya setelah Hamas, karena keompok itu masih belum dikalahkan,” kata Hanegbi kepada Komite Pertahanan dan Urusan Luar Negeri Kensset dikutip dari Anadolu Agency.
Israel telah meluncurkan serangan mematikan ke Gaza sejak 7 Oktober lalu, membalas serangan Hamas.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan warga sipil Palestina yang tewas elah mencapai 24.448.
Sedangkan korban luka-luka mencapai 61.504 orang.
Sedangkan militer Israel mengatakan, setidaknya 529 tentara telah terbunuh sejak konflik di Gaza, karena pertempuran dengan pejuang perlawanan Palestina.
Netanyahu mengatakan, ia tak akan menghentikan serangan ke Gaza jika Hamas belum hancur dan sandera dibebaskan.
Hal itu diungkapkannya di tengah kritikan terhadap pemerintahannya karena kegagalan memformulasikan rencana pasca-perang.
Hamas dipercaya masih menahan sekitar 136 sandera Israel di Gaza.
Pada Senin (15/1/2024), Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengumumkan diakhirinya operasi darat dengan intensitas tinggi di utara Gaza.
Baca Juga: Bantuan Indonesia ke Palestina Bakal Lewati Area Konflik Houthi, Prabowo Tak Khawatir
Ia juga mengatakan, fase intensitas tinggi segera diakhiri di selatan Gaza.
PBB mengungkapkan, sekitar 85 persen telah dipindahkan karena serangan Israel, meski bencana kelaparan mengintai.
Ratusan ribu orang hidup tanpa pengungsian, dan kurang dari setengah truk bantuan yang bisa masuk ke wilayah tersebut dibandingkan sebelum konflik.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Anadolu Agency