Houthi Yaman Bertekad Balas Serangan AS dan Inggris yang Tewaskan Sedikitnya 5 Kombatan
Kompas dunia | 13 Januari 2024, 00:10 WIBSANAA, KOMPAS.TV – Kelompok pemberontak Houthi di Yaman, Jumat (12/1/2024, bertekad melakukan pembalasan sengit atas serangan Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada Kamis (11/1/2024).
Konflik ini menandai prospek meluasnya konflik di Timur Tengah yang dimulai dengan agresi Israel ke Gaza.
Bombardir AS dan Inggris terhadap Houthi tersebut merupakan respons atas serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah yang disebut terkait dengan Israel.
Houthi menyebut AS dan Inggris telah melancarkan 73 serangan di Yaman, menewaskan sedikitnya lima kombatan dan melukai enam orang lainnya, seperti dilansir Associated Press.
Baca Juga: Arab Saudi Minta Semua Pihak di Laut Merah Tenang, Houthi Malah Ancam Segera Buat Perhitungan ke AS
Juru bicara militer Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan, “AS dan Inggris, dalam konteks dukungan mereka terhadap berlanjutnya kejahatan Israel di Gaza, melancarkan agresi brutal terhadap Yaman dengan 73 serangan.”
Dilansir Anadolu Agency, Saree menyebut serangan-serangan itu menyasar ibu kota Sanaa dan kota-kota pemerintahan Hodeidah, Taiz, Hajjah, dan Saada.
Bombardir serangan rudal AS dan Inggris yang diklaim menyasar Houthi itu berlangsung pada Kamis (11/1) malam.
Presiden AS Joe Biden menyebut dia memerintahkan serangan-serangan itu sebagai respons langsung atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal maritim internasional di Laut Merah.
Baca Juga: Houthi Incar Kapal Perang AS di Laut Merah, Tercatat sebagai Serangan Terbesar Sejauh Ini
Penulis : Vyara Lestari Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press/Anadolu Agency