> >

Netanyahu Merasa Paling Tersakiti Israel Didakwa Lakukan Genosida: Kami Melawannya

Kompas dunia | 12 Januari 2024, 09:01 WIB
Perdana Menteri Israel Netanyahu, di kota utara Kiryat Shmona, hari Senin, (8/1/2024) memberi tahu tentara cadangan bahwa Israel lebih memilih mengembalikan keamanan di area tersebut tanpa harus berperang dengan Hizbullah, namun Israel siap perang melawan Hizbullah. (Sumber: Times of Israel)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memposisikan dirinya menjadi yang paling tersakit setelah Israel didakwa lakukan genosida.

Israel didakwa oleh Afrika Selatan telah melakukan genosida di Gaza dan kasus tersebut telah dibawa ke Pengadilan Internasional PBB (ICJ).

Namun, Netanyahu pada Kamis (11/1/2024) bersikeras bahwa Israel merupakan korban dari genosida yang dilakukan Hamas.

Baca Juga: Pengadilan Internasional PBB: Rencana Israel Hancurkan Gaza Datang dari Level Teratas Negara Zionis

Padahal kenyataannya korban jiwa dari warga Palestina di Gaza telah mencapai lebih dari 23.000 jiwa berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Gaza.

“Hari ini, sekali lagi, kita melihat dunia terbalik, di mana Israel dituduh melakukan genosida, di saat kami melawan genosida,” ujar Netanyahu pada pesan video dikutip dari The Jerusalem Post.

Ia berbicara seperti itu ketika Israel bersiap untuk memberikan pembelaan atas dakwaan Afrika Selatan, yang mengatakan bahwa kehancuran yang dialami warga Palestina di Gaza merupakan bagian dari rencana Israel untuk lakukan pembersihan etnis Palestina.

Israel diyakini akan menjelaskan bagaimana kampanye militer merupakan aksi membela diri untuk mengalahkan musuh yang berusaha menghancurkan negara dan rakyatnya.

 

Afrika Selatan dapat mengajukan tuntutan terhadap Israel terkait genosida, karena kedua negara itu merupakan penandatangan Konvensi Genosida 1948.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Jerusalem Post


TERBARU