Netanyahu Sesumbar Israel Siap Perang Melawan Hizbullah Usai Bunuh Komandan Pasukan Elitenya
Kompas dunia | 8 Januari 2024, 23:35 WIBJERUSALEM, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di kota utara Kiryat Shmona, hari Senin, (8/1/2024) memberi tahu tentara cadangan bahwa Israel lebih memilih mengembalikan keamanan di area tersebut tanpa harus berperang dengan Hizbullah, namun Israel siap perang melawan Hizbullah.
"Hizbullah salah besar pada tahun 2006, dan sekarang juga mereka salah besar," kata Netanyahu kepada prajurit Brigade Regional ke-769 seperti dilaporkan oleh Times of Israel pada Senin, (8/1/2024).
"Ia melihat kekuatan luar biasa di sini, persatuan rakyat, tekad untuk melakukan segala yang diperlukan untuk mengembalikan keamanan di utara, dan saya katakan padamu - ini adalah kebijakan saya," kata Netanyahu.
Netanyahu berbicara dengan para prajurit beberapa jam setelah rudal anti-tank Hizbullah menghantam kota tersebut.
"Tentu saja, kami lebih memilih agar ini dilakukan tanpa kampanye (militer) yang luas, tetapi itu tidak akan menghentikan kami," kata Netanyahu, "Kami memberi mereka contoh apa yang terjadi pada teman-teman mereka di selatan; ini yang akan terjadi di utara. Kami akan melakukan segala sesuatu untuk mengembalikan keamanan."
Netanyahu didampingi Menteri Ekonomi Nir Barkat, Kepala Stafnya Tzachi Braverman, dan Sekretaris Militer Jenderal Avi Gil.
Serangan udara Israel menewaskan seorang komandan elite Hizbullah di selatan Lebanon hari Senin, dalam pertukaran serangan yang meningkat di sepanjang perbatasan dan memunculkan ketakutan akan perang Timur Tengah lainnya, meskipun pertempuran di Gaza membunuh sangat banyak warga sipil Palestina.
Serangan itu menghantam mobil SUV menewaskan seorang komandan dalam pasukan rahasia Hizbullah yang beroperasi di sepanjang perbatasan, menurut pejabat keamanan Lebanon yang berbicara dengan syarat anonim sesuai peraturan.
Hizbullah mengidentifikasi pejuang yang tewas sebagai Wissam al-Tawil tanpa memberikan rincian. Dia adalah komandan paling senior Hizbullah yang tewas sejak serangan Hamas pada 7 Oktober ke selatan Israel yang memicu perang total di Gaza dan pertempuran intensitas rendah antara Israel dan Hizbullah, yang meningkat sejak serangan Israel menewaskan pemimpin senior Hamas di Beirut pekan lalu.
Baca Juga: Netanyahu Kelabui Keluarga Sandera Israel, Negosiasi Kian Sulit Usai Pembunuhan Pemimpin Hamas
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Times of Israel