Israel Serang Zona Aman di Gaza Selatan, 12 Orang Tewas Mayoritas Anak Kecil
Kompas dunia | 5 Januari 2024, 06:10 WIBRAFAH, KOMPAS.TV - Serangan Israel di Gaza Selatan membunuh 12 warga sipil Palestina yang mayoritas anak-anak pada Kamis, (4/1/2024).
Padahal, di wilayah yang dekat kota Khan Younis itu dideklarasikan oleh Israel sebagai zona aman bagi warga sipil.
"Serangan bom Israel membunuh 12 orang dan hampir semuanya anak-anak," kata seorang pejabat RS Palestina, sebagaimana dilaporkan Associated Press, Jumat (5/1/2024).
Pada hari Kamis,
Serangan menghantam rumah-rumah di Mawasi, sebuah pedesaan kecil di pantai selatan Gaza, di mana militer Israel mengatakan bahwa warga Palestina seharusnya melarikan diri untuk menghindari zona pertempuran.
Bahkan, ledakan pun menewaskan seorang pria dan istri, serta tujuh anak mereka, dan tiga anak lainnya dengan rentang usia antara 5 hingga 14 tahun.
Jumlah itu sesuai daftar korban yang tiba di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.
Pasukan Israel masuk ke Khan Younis pada awal Desember dan bertempur melawan militan Hamas di sana selama berminggu-minggu.
Pihak militer Israel hari Kamis mengatakan, pasukannya menemukan terowongan besar ratusan meter dengan pintu masuk di sebuah lapangan di samping sebuah masjid.
Rekaman yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan serangan tersebut menghancurkan bangunan menjadi puing-puing.
Lokasi yang dituding Israel menjadi tempat personil Hamas menembaki pasukan Israel atau tempat yang menampung infrastruktur Hamas.
Pejabat militer Israel tidak memberikan penjelasan lebih lanjut dan sejauh terkini belum ada tanggapan langsung dari militer Israel.
Baca Juga: Media Israel: IDF Tembakkan Bom Ratusan Kilogram ke Permukiman untuk Bunuh Pimpinan Hamas
Israel berdalih dan menyalahkan Hamas atas tingginya jumlah kematian warga sipil dengan mengatakan bahwa Hamas beroperasi di dalam area perumahan dan memiliki jaringan terowongan yang luas di bawah situs-situs sipil.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan, Israel mencari "kemenangan yang meyakinkan" atas Hamas yang telah memerintah wilayah tersebut sejak tahun 2007.
Serangan dari Gaza ke selatan Israel pada 7 Oktober menewaskan sekitar 1.200 orang, dan sekitar 240 lainnya ditahan sebagai sandera.
Israel sepertinya masih jauh dari mencapai tujuannya untuk menghancurkan Hamas dan mengembalikan sekitar 129 sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut.
Gallant mengatakan, beberapa ribu pejuang Hamas masih berada di utara Gaza, di mana pasukan Israel telah bertempur melawan militan selama lebih dari dua bulan dan beberapa wilayah telah dihancurkan.
Juru bicara asosiasi PBB, Florencia Soto Niño mengatakan, pejabat dari kantor kemanusiaan PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengunjungi Rumah Sakit Al Amal di Khan Younis, yang dilaporkan menjadi sasaran serangan mematikan, dan menyaksikan kerusakan yang luas.
"PBB dan mitra kemanusiaannya tidak dapat memberikan bantuan ke utara Gaza selama tiga hari," kata Soto Niño.
"Kantor kemanusiaan PBB memperingatkan bahwa Gaza adalah bencana kesehatan masyarakat yang sedang terjadi," imbuhnya.
Menurut Soto Niño, sejak 7 Oktober, lebih dari 400.000 kasus penyakit menular dilaporkan.
Termasuk sekitar 180.000 orang dengan infeksi saluran pernapasan, dan lebih dari 136.000 kasus diare, separuhnya pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Associated Press