Dua Pesawat yang Tabrakan di Jepang Klaim Dapat Izin Mendarat dan Lepas Landas, Investigasi Dimulai
Kompas dunia | 3 Januari 2024, 20:37 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Penyelidikan atas insiden tabrakan pesawat di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa (2/1/2024) telah dimulai. Dua pihak yang terlibat kecelakaan, maskapai Japan Airlines dan Penjaga Pantai Jepang, sama-sama mengeklaim telah mengantongi izin mendarat serta lepas landas saat kejadian.
Kecelakaan tersebut saat ini diusut dengan dua investigasi berbeda yang diluncurkan otoritas transportasi Jepang dan pihak kepolisian. Kecelakaan ini diketahui menewaskan lima personel Penjaga Pantai Jepang.
Otoritas transportasi Jepang diketahui akan berfokus pada komunikasi pemandu lalu lintas udara dengan kedua penerbangan untuk menentukan penyebab kecelakaan.
Sementara itu, pihak kepolisian Tokyo menyelidiki potensi kelalaian profesional. Pada Rabu (3/1), kepolisian Tokyo melaporkan bahwa pihaknya telah memeriksa debris pesawat di lokasi kejadian dan akan mewawancarai pihak-pihak yang terlibat.
Baca Juga: Momen Proses Evakuasi Pesawat Terbakar di Jepang, Ketenangan Awak dan Ketertiban Penumpang Dipuji
Sebelumnya, petinggi maskapai Japan Airlines mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi izin mendarat dari pemandu lalu lintas udara. Televisi NHK melaporkan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan JAL-516 itu diberi izin mendarat dan pesawat Penjaga Pantai diminta menunggu.
Akan tetapi, pilot pesawat Penjaga Pantai Jepang mengaku diizinkan lepas landas saat JAL-516 mendarat. Pihak Penjaga Pantai menyebut pihak terkait sedang memverifikasi klaim ini.
Pada Rabu (3/1), enam pakar dari Dinas Keamanan Transportasi Jepang (JTSB) telah memeriksa bangkai kedua pesawat. Usai kejadian, badan pesawat Airbus-A35O Japan Airlines hangus terbakar dan bagian sayap rusak parah. Sedangkan pesawat Bombardier Dash-8 Penjaga Pantai Jepang terlihat seperti reruntuhan.
Pakar menyebut komposit serat karbon yang membentuk badan pesawat Airbus-A350 tidak terbakar langsung sehingga memberi kesempatan evakuasi penumpang. Sebanyak 367 penumpang dan 12 awak Japan Airlines berhasil selamat dari kecelakaan tersebut.
"Ini adalah kebakaran pesawat komposit paling buruk yang bisa saya pikirkan. Di sisi lain, badan pesawat melindungi (penumpang) dari kebakaran yang mengerikan, itu tidak terbakar untuk beberapa waktu hingga semua orang menyelamatkan diri," kata konsultan keamanan penerbangan, John Cox dikutip Associated Press.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV