Update Gempa M 7,6 di Jepang: Kemenlu RI Sedang Memastikan Kondisi 1.315 WNI di Ishikawa
Kompas dunia | 2 Januari 2024, 09:47 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha mengatakan pihaknya sedang memastikan kondisi WNI yang terdampak gempa yang mengguncang Prefektur Ishikawa, Jepang pada Senin (1/1/2024) sore.
Diberitakan sebelumnya, terdapat 1.315 WNI yang berada di Prefektur Ishikawa. Hingga saat ini, Kemenlu belum mengetahui kondisi para WNI.
“Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) masih pastikan kondisi mereka,” kata Judha, Selasa (2/1/2024).
Baca Juga: Cerita WNI saat Gempa M 7,6 Guncang Jepang: Saluran Air di Mal Bocor, Barang Berjatuhan
Untuk itu, kata dia, Kemenlu berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka untuk mengetahui kondisi para WNI.
“Sistem lapor diri KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa,” ungkap Judha.
Kemenlu juga berkoordinasi dengan otoritas setempat guna mengetahui dampak gempa yang menimbulkan tsunami kecil itu.
Sejauh ini, KBRI Tokyo dan KJRI Osaka baru mengeluarkan imbauan kepada WNI di Jepang untuk waspada terhadap gempa susulan dan tsunami.
Bagi WNI di Jepang yang membutuhkan bantuan dapat menghubung hotline darurat di nomor KBRI Tokyo:+818035068612 atau KJRI Osaka: +818031131003.
Judha mengatakan peringatan tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang hingga saat ini belum dicabut.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan Magnitudo 7,6 Guncang Jepang, 6 Orang Tewas
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 7,6 melanda Prefektur Ishikawa, Jepang, Senin (1/1/2024) sore sekitar pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB.
Gempa yang terjadi dirasakan hingga ke wilayah Prefektur Niigata, Toyama, dan Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita.
Badan Meteorologi Jepang melaporkan ada sekitar 100 guncangan yang terjadi usai gempa magnitudo 7,6 tersebut.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com