Memanas, Venezuela Tegaskan Tetap Menempatkan Pasukan hingga Kapal Perang Inggris Keluar dari Guyana
Kompas dunia | 31 Desember 2023, 15:32 WIBMEXICO CITY, KOMPAS.TV - Venezuela hari Sabtu (30/12/2023) dengan tegas menyatakan mereka akan terus menempatkan pasukan hampir 6.000 personel hingga kapal militer Inggris yang dikirim ke tetangga Guyana meninggalkan perairan di lepas pantai kedua negara Amerika Selatan ini.
Dalam sebuah video yang diunggah ke platform X, Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino, muncul dikelilingi oleh perwira militer di depan peta Venezuela dan Guyana yang ditandai, sebuah bekas koloni Inggris, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press pada hari Minggu (31/12/2023).
Padrino menjelaskan pasukan tersebut bertujuan "melindungi kedaulatan nasional kita."
"Angkatan bersenjata telah ditempatkan tidak hanya di bagian timur negara, tetapi di seluruh wilayah," ungkapnya. "Mereka akan berada di sana sampai kapal imperial Inggris ini meninggalkan perairan yang dipersengketakan antara Venezuela dan Guyana."
Kementerian Pertahanan Venezuela memastikan kepada The Associated Press, video tersebut diambil di pangkalan militer di ibu kota Venezuela, Caracas.
Video ini muncul setelah berbulan-bulan ketegangan antara kedua negara terkait klaim terbaru Venezuela terhadap wilayah di Guyana yang dikenal sebagai Essequibo. Wilayah tersebut merupakan tanah yang jarang dihuni dengan luas sekitar sebanding dengan Florida dan kaya akan sumber daya minyak serta mineral.
Operasi di wilayah tersebut menghasilkan sekitar $1 miliar per tahun bagi negara yang miskin dengan populasi hampir 800.000 orang. Ekonomi Guyana tumbuh hampir 60% pada paruh pertama tahun ini.
Baca Juga: Kapal Perang Inggris Tiba di Guyana saat Sengketa Perbatasan dengan Venezuela Memanas
Venezuela telah lama berpendapat bahwa mereka dirampok dari wilayah tersebut ketika perbatasan ditetapkan oleh pihak Eropa dan AS. Guyana, yang mengendalikan zona tersebut selama puluhan tahun, menyatakan perjanjian asli itu sah secara hukum dan sengketa ini seharusnya diputuskan oleh Pengadilan Internasional di Belanda.
Sengketa berusia seratus tahun ini baru-baru ini kembali memanas dengan penemuan minyak di Guyana dan meningkat setelah Venezuela melaporkan bahwa warganya memberikan suara dalam referendum pada 3 Desember untuk mengklaim Essequibo, dua per tiga dari tetangganya yang lebih kecil.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press