Rusia Klaim Tembak Jatuh 32 Drone Tak Berawak Ukraina
Kompas dunia | 31 Desember 2023, 02:05 WIBKIEV, KOMPAS.TV – Rusia mengeklaim telah menembak jatuh 32 drone Ukraina di wilayah Rusia pada hari Sabtu (30/12/2023). Peristiwa ini terjadi hanya sehari setelah serangan udara selama 18 jam di Ukraina yang menewaskan sedikitnya 32 warga sipil.
Drone terlihat di langit wilayah Moskow, Bryansk, Oryol, dan Kursk di Rusia, kata kementerian pertahanan negara itu dalam sebuah pernyataan. Disebutkan bahwa semua drone telah dihancurkan oleh pertahanan udara Rusia.
Serangan drone Rusia terhadap Ukraina juga terus berlanjut, dengan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan bahwa 10 drone Shahed buatan Iran telah ditembak jatuh di wilayah Kherson, Khmelnytskyi, dan Mykolaiv pada hari Sabtu.
Kota-kota di Rusia barat sering diserang drone sejak Mei, dan para pejabat Rusia menyalahkan Kiev atas serangan tersebut. Pejabat Ukraina tidak pernah mengakui tanggung jawab atas serangan di wilayah Rusia atau Semenanjung Krimea. Namun, serangan udara yang lebih besar terhadap Rusia sebelumnya terjadi setelah serangan besar-besaran di kota-kota Ukraina.
Baca Juga: Putin Bikin Biden Kian Gerah Usai Rusia Lakukan Bombardir Terbesar ke Ukraina: Ia Harus Dihentikan
Pada Jumat, pasukan Moskow meluncurkan 122 rudal dan puluhan drone di seluruh Ukraina, sebuah serangan gencar yang digambarkan oleh seorang pejabat angkatan udara sebagai serangan udara terbesar dalam perang tersebut.
Selain 32 orang tewas, sedikitnya 144 orang terluka dan sejumlah lainnya terkubur di bawah reruntuhan dalam serangan yang merusak rumah sakit bersalin, blok apartemen, dan sekolah.
Penembakan terus berlanjut sepanjang hari di Ukraina bagian timur dan selatan serta di wilayah perbatasan Rusia. Seorang pria tewas akibat rudal di sebuah rumah pribadi di wilayah Belgorod Rusia pada Jumat malam. Selain korban tewas, empat orang lainnya terluka, termasuk seorang anak berusia 10 tahun.
Para pejabat dan analis barat baru-baru ini memperingatkan bahwa Rusia membatasi serangan rudal jelajahnya selama berbulan-bulan dalam upaya membangun persediaan untuk serangan besar-besaran selama musim dingin, dengan harapan dapat mematahkan semangat Ukraina.
Pertempuran di sepanjang garis depan sebagian besar terhambat oleh cuaca musim dingin setelah serangan balasan musim panas Ukraina gagal membuat terobosan signifikan di sepanjang garis kontak sekitar 1.000 kilometer.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press