> >

Covid-19 JN.1 Cepat Menyebar bahkan Terdeteksi di Indonesia, WHO: akan Meningkat di Musim Dingin

Kompas dunia | 21 Desember 2023, 09:19 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. (Sumber: Shutterstock)

JENEWA, KOMPAS.TV - Badan Kesehatan Dunia WHO langsung memberikan peringatan terkait varian Covid-19 JN.1 yang menyebar cepat.

WHO sendiri mengklasifikasikan sub-varian virus Corona jenis Omicron sebagai varian menarik karena penyebarannya yang cepat.

Covid-19 JN.1 sebelummya telah ditemukan di India, China, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Israel Temukan Jaringan Terowongan Pemimpin Hamas, Mengaku Telah Menguasainya

Di Indonesia, varian tersebut sudah terdeteksi di Jakarta Selatan pada 11 November 2023, Jakarta Timur pada 23 November 2023, dan Batam pada 13 Desember 2023.

WHO sendiri mengatakan risikonya kepada masyarakat sangat rendah, dan vaksin saat ini terus memberikan proteksi.

Namun, mereka juga memperingatkan, Covid-19 dan infeksi lainnya akan meningkat pada musim dingin ini.

“Varian ini diperkirakan dapat menyebabkan peningkatan kasus Sars-Cov-2 (virus Corona) di tengah lonjakan infeksi virus dan bakteri lainnya, terutama di negara-negara yang memasuki musim dingin,” menurut penilaian risiko WHO dikutip dari BBC, Rabu (20/12/2023).

WHO mengatakan masih terbatas bukti mengenai kemampuan JN.1 dalam mengatasi kekebalan yang diberikan vaksin.

Tidak ada laporan yang mengungkapkan orang menjadi lebih sakit akibat varian tersebut dibandingkan yang sebelumnya.

Virus yang menjadi penyebab Covid-19 berubah seiring waktu secara konstan dan terkadang hal ini berujung pada perkembangan varian baru.

Saat ini, Omicron menjadi varian yang dominan secara global.

WHO saat ini melacak sejumlah varian yang terkait dengan Omicron, termasuk JN.1, meski tak satu pun yang dianggap mengkhawatirkan.

Namun, JN.1 menyebar dengan cepat di banyak penjuru dunia.

Varian tersebut saat ini menjadi varian yang meningkat dengan cepat di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Setelah Singapura, Kasus Covid-19 di Malaysia Juga Meningkat 57,3 Persen, Kemenkes Tetap Tenang

Berdasarkan Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penyebaran varian ini meningkat mencapai 15 hingga 29 persen.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan HN.1 saat ini mencapai 7 persen dari analisis tes Covid-19 positif di negara tersebut.

Mereka mengatakan akan terus melanjutkan mengawasi semua data yang memungkinkan atas ini dan varian lainnya.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU