> >

Murka Stafnya Tewas Dibom di Jalur Gaza, Prancis Bakal Sanksi Pemukim Ekstremis Israel

Kompas dunia | 19 Desember 2023, 21:18 WIB
Seorang warga Palestina berduka di antara jenazah-jenazah keluarganya yang tewas akibat serangan Israel di sebuah rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza, Selasa, 12 Desember 2023. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

PARIS, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengumumkan bahwa pemerintahannya bakal menyanksi sejumlah pemukim ekstremis Israel. Hal tersebut diputuskan usai Colonna mengunjungi Israel dan wilayah Palestina pada akhir pekan lalu.

Colonna mengaku telah menyaksikan sendiri gelombang kekerasan oleh pemukim Israel di Palestina. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serangan pemukim Israel di Tepi Barat meningkat hingga 300 kasus sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober lalu.

"Saya menyaksikan sendiri kekerasan yang dilakukan oleh pemukim-pemukim ekstremis tertentu. Ini tidak bisa diterima," kata Colonna dikutip Al Jazeera, Selasa (19/12/2023).

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Tunda Voting Resolusi Pengiriman Bantuan untuk Gaza agar AS Tidak Jatuhkan Veto

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Prancis mengutuk serangan udara Israel ke sebuah gedung permukiman di Rafah, selatan Jalur Gaza yang turut menewaskan seorang staf pemerintah Prancis. Serangan udara ini membunuh setidaknya 11 orang di area yang sebelumnya ditetapkan sebagai "zona aman".

"Prancis mengutuk pengeboman gedung permukiman ini yang menyebabkan kematian banyak warga sipil. Kami menuntut otoritas Israel membuka seterang-terangnya situasi di sekitar pengeboman ini, secepat mungkin," demikian tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis, Minggu (17/12).

Staf itu diketahui telah bekerja dengan pemerintah Prancis sejak 2002 di Jalur Gaza. Pemerintahan Emmanuel Macron pun menyampaikan belasungkawa atas terbunuhnya staf tersebut.

Militer Israel sendiri mengaku akan menyelidiki pengeboman yang menewaskan staf pemerintah Prancis itu. Tel Aviv mengaku menunggu detail identitas staf tersebut diberikan pemerintah Prancis.

Serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah membunuh setidaknya 19.667 jiwa, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Israel Temukan Terowongan Hamas dekat Jalur Sibuk Gaza, Pengawasan Intelijen Zionis Dipertanyakan

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU