Rusia Siap Pulihkan Hubungan dengan AS, tapi Putin Syaratkan Persiapan Mendasar di AS
Kompas dunia | 15 Desember 2023, 05:40 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menyatakan kesiapan memulihkan hubungan penuh dengan Amerika Serikat (AS), namun menekankan perlunya persiapan mendasar terlebih dahulu. Hal itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis (14/12/2023).
"Ketika perubahan mendasar terjadi di AS, mereka akan mulai menghormati orang lain, negara lain, mencari kompromi daripada gunakan sanksi dan terlibat dalam operasi militer untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri," kata Putin.
"Dalam hal ini, kondisi mendasar perlu diciptakan untuk melanjutkan hubungan penuh. Saat ini, tidak ada kondisi seperti itu. Namun, kita siap untuk itu," ujarnya dalam sesi tanya jawab langsung dan konferensi pers akhir tahunnya, ketika ditanya oleh TASS untuk memberikan komentar tentang prospek normalisasi dialog dengan AS.
Menurut Putin, Moskow meyakini "AS adalah negara penting dan diperlukan di dunia," sehingga "siap membangun hubungan" dengan negara tersebut.
Menurut Putin, AS menghambat diri mereka sendiri dengan kebijakan imperialistik mereka.
"Bukan menghalangi kita, tetapi diri mereka sendiri. Mengapa? Karena dalam kesadaran publik, mereka harus bertindak seperti sebuah kekaisaran. Dan begitu mereka setuju dengan siapa pun atau membuat pengorbanan apa pun, pemilih menganggapnya sebagai kegagalan. Itulah mengapa elite penguasa harus berperilaku seperti ini," tambah Putin.
Baca Juga: Putin Bakal Maju untuk Jadi Presiden Rusia ke-5 Kalinya di Pilpres, Diyakini Tak Terkalahkan
Upaya Barat untuk mengisolasi Rusia terkikis oleh interaksi luar negeri yang luas oleh Putin, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Rabu (13/12/2023).
Lavrov mencatat, "Arah kebijakan berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB mendapat dukungan terluas di antara negara-negara mayoritas global."
"Kebijakan yang bertujuan mengisolasi Rusia gagal. Cukup menyebutkan berbagai contoh interaksi antara Presiden Putin dan rekan-rekan asingnya," kata Lavrov.
"Kita, seperti yang Anda ketahui dan lihat secara nyata, siap untuk tantangan tersebut dan akan terus teguh mempertahankan kebenaran kita," tambahnya.
"Kita tidak menyesuaikan diri dengan konsep dan skema yang diajukan oleh negara-negara lain. Kita membentuk agenda kebijakan luar negeri kita sendiri, dipandu oleh prioritas kita sendiri, sambil mematuhi, saya ingin tekankan, norma-norma yang diakui dalam hukum internasional dan memperhitungkan kepentingan mitra kita yang siap bekerja sama dengan kita berdasarkan saling hormat dan pertimbangan kepentingan [kedaulatan]," tegas Lavrov.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : TASS