Menlu Iran Desak Pemberlakuan Sanksi terhadap Israel akibat Pembantaian Warga Sipil di Gaza
Kompas dunia | 6 Desember 2023, 08:05 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, Selasa (5/12/2023), mendesak dunia memberlakukan sanksi ekonomi dan embargo terhadap barang-barang buatan Israel serta menuntut pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya di Jalur Gaza.
"Kita perlu menghentikan ekspor energi ke Israel dan memberlakukan embargo terhadap barang-barang yang diproduksi di Israel. Ini setidaknya yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan bahwa kita bersama rakyat Gaza," ujarnya dalam pertemuan diplomat puncak negara-negara pesisir Laut Kaspia di Moskow.
"Selain itu, para penjahat perang rezim Israel harus diadili di pengadilan internasional dan dihukum," tegas Abdollahian usai bertemu Menlu Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Selasa (5/12/2023).
Rusia dan Iran selama ini mengalami sanksi ekonomi sepihak Amerika Serikat, pendukung utama Israel. Menanggapi hal tersebut, kedua negara menandatangani sebuah deklarasi yang akan membantu mengatasi sanksi AS, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, seperti dilaporkan oleh TASS, Selasa (5/12/2023).
Lavrov mengatakan kedua negara baru saja menandatangani deklarasi tentang cara dan sarana untuk melawan, meredakan, dan mengimbangi konsekuensi negatif dari tindakan paksa satu pihak.
"Tentu saja, ini adalah langkah penting dalam meningkatkan upaya yang terkoordinasi oleh anggota komunitas global untuk mengatasi sanksi ilegal, yang digunakan oleh AS dan sekutunya sebagai pengganti diplomasi," ujarnya saat membuka pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.
Baca Juga: Pasukan Paramiliter Iran Dilaporkan Tiba di Lebanon, Dikerahkan untuk Serang Israel
Lavrov juga mengatakan pembicaraan tersebut digunakan untuk bertukar pandangan mengenai isu-isu bilateral dan regional yang mendesak, "Kami secara tradisional punya agenda yang luas," kata Lavrov.
Tensi kembali memanas di Timur Tengah pada 7 Oktober setelah milisi dari kelompok Palestina radikal Hamas yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel, membunuh banyak penduduk kibbutz Israel yang tinggal di dekat perbatasan Gaza dan menculik lebih dari 240 orang Israel, termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia.
Hamas menjelaskan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Bukit Bait Suci Kota Lama Yerusalem.
Israel menyatakan blokade total terhadap Jalur Gaza dan meluncurkan serangan udara ke enklave dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah, serta operasi darat melawan Hamas di Jalur Gaza. Bentrokan juga dilaporkan di Tepi Barat.
Jumlah warga sipil Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah melampaui 15.500 orang, dengan dua per tiga di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Lebih dari 4.000 orang disebutkan masih tertimbun di bawah puing-puing bangunan yang diserang oleh serangan bom Israel.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : TASS