> >

Putin Turun Gunung, Pergi ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab Bahas Gaza dan Produksi Minyak OPEC

Kompas dunia | 6 Desember 2023, 05:15 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin hari Rabu, (6/12/2023) turun gunung dan pergi ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman al Saud dan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan kata kantor pers Kremlin hari Selasa, (5/12/2023). (Sumber: AP Photo)

Kunjungannya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terjadi pada saat Rusia ingin meningkatkan perannya sebagai penengah dalam konflik di Timur Tengah.

Putin berusaha menggambarkan perang tersebut sebagai kegagalan diplomasi AS, menuduh Washington lebih memilih memberikan "sedekah" ekonomi kepada Palestina dan meninggalkan upaya untuk mewujudkan negara Palestina, seperti dilaporkan oleh Associated Press. 

Putin mengatakan bahwa Moskow dapat berperan sebagai mediator yang jujur, berkat hubungan baiknya dengan Israel dan Palestina, dengan menyatakan "tidak seorang pun dapat mencurigai kita berpihak pada salah satu pihak."

Perjalanan Putin pertama kali diumumkan Senin (4/12) oleh penasihat urusan luar negeri Yuri Ushakov, yang berbicara dengan media Rusia, Life.

Pengamat pro-Kremlin, Sergei Markov, mengamati Arab Saudi dan Uni Emirat Arab kini menjadi sekutu penting Rusia, mencatat Moskow mendapatkan keuntungan dari harga minyak tinggi berkat kesepakatan OPEC+ yang dijaga bersama Riyadh.

Baca Juga: Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Parah, Negara BRICS Gelar KTT Luar Biasa, Putin dan Xi Jinping Hadir

Presiden Joko Widodo dan Sheik Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab. (Sumber: Biro Pers dan Media Sekretariat Presiden)

Hubungan erat dengan Uni Emirat Arab memberikan salah satu jalur bagi Moskow untuk menghindari sanksi Barat, tambahnya.

Putin mengunjungi China bulan Oktober dan melakukan beberapa perjalanan ke negara-negara bekas Uni Soviet dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Bulan Maret, Pengadilan Pidana Internasional ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin atas tuduhan kejahatan perang, menuduhnya bertanggung jawab pribadi atas penculikan anak-anak dari Ukraina.

Sejak surat perintah itu dikeluarkan, Putin memilih tidak menghadiri pertemuan puncak BRICS di Afrika Selatan karena negara tersebut akan diwajibkan untuk menangkap Putin begitu tiba sebagai pihak yang menandatangani perjanjian pengadilan internasional.

Baik Arab Saudi maupun Uni Emirat Arab tidak menandatangani perjanjian pendirian ICC.

Pemberitahuan terhadap Putin pada bulan Maret merupakan kali pertama pengadilan global mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

ICC mengatakan dalam pernyataannya bahwa Putin dituduh melakukan kejahatan perang berupa "pengusiran paksa" anak-anak dari wilayah yang diduduki di Ukraina ke Rusia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : TASS / Associated Press


TERBARU