> >

Israel Akui 2.005 Tentaranya Luka dan 28 Kritis selama Operasi Militer, yang Tewas Tidak Diumumkan

Kompas dunia | 30 November 2023, 17:20 WIB
Kementerian Pertahanan Israel hari Kamis, (30/11/2023) melaporkan 2.005 personel militer atau tentara dan anggota keamanan terluka, 287 masih dirawat, 28 dalam kondisi serius sejak 7 Oktober, PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant bersikeras perang melawan Hamas akan dilanjutkan. (Sumber: Times of Israel)

Sementara itu, Kepala Staf IDF, militer Israel, Jenderal Letnan Herzi Halevi, menyetujui rencana pertempuran untuk fase selanjutnya. Meskipun ada upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata jangka panjang, Israel menegaskan niatnya untuk melanjutkan operasi militer dan memastikan keselamatan warga sipil.

Dalam konteks ini, perwakilan Israel di Qatar, termasuk bos Mossad David Barnea, tengah berdiskusi untuk memperpanjang gencatan senjata.

Israel menegaskan, fokus saat ini adalah pembebasan sandera perempuan dan anak-anak, sebelum membahas kelompok lain.

Meski terdapat laporan mengenai potensi kesepakatan umum, Israel menegaskan tujuan mereka tetap mencabut akar Hamas dan membebaskan semua sandera, menolak kemungkinan koordinasi masa pergi Hamas dari Gaza.

Konflik terkini menunjukkan fokus Israel pada area selatan Gaza, dengan upaya memastikan zona aman bagi warga sipil. Meski demikian, Israel menegaskan niatnya untuk membunuh Hamas di mana pun mereka berada.

Dalam beberapa pekan terakhir, penduduk diminta pindah ke area selatan yang relatif lebih aman. Namun, serangan udara juga dilakukan di sana. Sebelum gencatan senjata, jenderal tertinggi Israel menyatakan kesiapan untuk memindahkan pertempuran ke area lain di Jalur Gaza.

Konflik berlangsung di tengah tuduhan Israel dan Amerika Serikat (AS) bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, sebuah taktik yang sangat dikecam. Israel menekankan keinginan mereka untuk fokus pada operasi melawan teroris dan melindungi warga sipil dari bahaya.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Times of Israel


TERBARU