> >

Senator AS: Gedung Putih Beri Bantuan Militer kepada Israel Tanpa Syarat

Kompas dunia | 30 November 2023, 11:04 WIB
Lebih dari dua belas anggota legislatif negara dan aktivis di Amerika Serikat, termasuk aktris Cynthia Nixon, hari Selasa, (28/11/2023) telah memulai mogok makan menuntut presiden Amerika Serikat Joe Biden mewujudkan gencatan senjata permanen di Gaza. (Sumber: Twitter)

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan kepada anggota parlemen pekan ini bahwa Gedung Putih tidak berusaha memberikan persyaratan akan bantuan militer yang mereka berikan ke Israel. 

Senator Chris Van Hollen merupakan salah satu senator yang bertemu secara pribadi dengan Sullivan pada hari Selasa.

Ia mengatakan kepada The Associated Press pada hari Rabu, bahwa Gedung Putih tidak meminta persyaratan apa pun dalam hal memberikan bantuan kepada Israel. 

Sullivan bertemu dengan sekitar selusin senator Partai Demokrat untuk membahas pertanyaan mereka tentang bagaimana pemerintah akan memastikan bahwa senjata AS yang diberikan kepada Israel digunakan sesuai dengan hukum AS.

Pertemuan tersebut dilakukan melalui telekonferensi di mana Sullivan berada di Gedung Putih dan para senator berada di ruang rahasia di Capitol Hill. 

Baca Juga: Blunder Israel Menyamakan Hamas dengan Teroris ISIS, padahal Perbedaannya Sangat Tajam

Hal ini terjadi ketika beberapa anggota parlemen progresif yang prihatin dengan jumlah korban sipil, menyarankan agar AS menetapkan persyaratan mengenai jenis bantuan militer, dan bagaimana bantuan tersebut dapat digunakan oleh pasukan Israel untuk melawan sasaran Hamas.

Pekan lalu, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa memberikan bantuan militer ke Israel adalah “pemikiran yang bermanfaat.”

Namun dia menyatakan, jika dia melakukan hal ini lebih awal, akan lebih sulit untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Van Hollen, yang merupakan salah satu senator paling vokal yang menyuarakan keprihatinan mengenai situasi kemanusiaan di Gaza.

Ia juga mencatat bahwa Biden telah mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara pribadi, dan mengingatkannya akan meningkatnya kekhawatiran kemanusiaan di kalangan anggota parlemen yang seharusnya menjadi sekutu Israel.

Baca Juga: Di Tengah Reruntuhan Akibat Serangan Israel, Warga Palestina Berusaha Selamatkan Harta Benda

“Faktanya adalah bahwa Presiden Biden – dalam percakapannya dengan Perdana Menteri Netanyahu – telah menunjukkan fakta bahwa banyak teman Israel di Capitol Hill sangat prihatin dengan tingginya angka korban sipil tidak dapat diterima serta kurangnya kerjasama mengenai penyediaan bantuan kemanusiaan,” kata Van Hollen.

“Jadi kekhawatiran kami telah dikomunikasikan dan, menurut saya, berguna bagi presiden,” tambahnya.

Van Hollen sebelumnya telah mempelopori sebuah surat yang ditandatangani oleh mayoritas anggota Senat Demokrat awal bulan ini.

Mereka menanyakan kepada pemerintah bagaimana mereka akan memastikan penggunaan persenjataan Israel mematuhi hukum yang berlaku di Amerika.

Gedung Putih telah menunjukkan tanda-tanda tidak akan berkomentar mengenai pernyataan Biden tentang kemungkinan mengkondisikan bantuan militer Israel pada awal pekan ini.

Ketika ditanya secara langsung pada hari Senin apakah Biden sedang mempertimbangkan bantuan pengkondisian, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby tampaknya menolak.

“Apa yang juga dia katakan, tepat setelah mengakui bahwa ini adalah ‘pemikiran yang bermanfaat’, bahwa pendekatan yang dia pilih sejauh ini dan telah membuahkan hasil,” kata Kirby.

“Pendekatan yang kami ambil dengan Israel dan, sejujurnya, dengan mitra kami di kawasan ini telah berhasil. Pendekatan ini memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkannya. Pertempuran telah terhenti, dan kondisi ini akan membebaskan sandera. Ini membuat orang Amerika keluar dari tahanan,” ujarnya.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU