Hamas Bebaskan Sepuluh Warga Israel dan Empat Warga Thailand
Kompas dunia | 30 November 2023, 08:38 WIBBaca Juga: Pria yang Didakwa Menembak Mahasiswa Palestina Ternyata Pernah Didakwa Kasus Pelecehan
Israel menyambut baik pembebasan puluhan tahanan dalam beberapa hari terakhir dan mengatakan pihaknya akan mempertahankan gencatan senjata jika Hamas terus membebaskan tahanan.
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu mengatakan Israel akan melanjutkan usahanya untuk melenyapkan Hamas, yang telah memerintah Gaza selama 16 tahun.
“Setelah fase pengembalian korban penculikan ini habis, akankah Israel kembali berperang? Jadi jawaban saya tegas: ya,” ujarnya.
“Tidak mungkin kami tidak akan kembali berjuang sampai akhir,” katanya, seperti dikutip dari The Associated Press.
Dia berbicara menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken ke Israel untuk mendesak perpanjangan gencatan senjata dan pembebasan sandera. Blinken tiba di Israel pada Rabu malam.
Sejauh ini, serangan gencar Israel di Gaza tampaknya hanya berdampak kecil terhadap pemerintahan Hamas, terbukti dari kemampuannya melakukan negosiasi yang rumit, menegakkan gencatan senjata di antara kelompok bersenjata lainnya, dan mengatur pembebasan sandera.
Para pemimpin Hamas, termasuk Yehya Sinwar, diduga telah pindah ke wilayah selatan Gaza.
Dengan pasukan Israel yang menguasai sebagian besar wilayah utara Gaza, invasi darat ke wilayah selatan berkemungkinan akan membawa dampak yang semakin besar terhadap nyawa dan kehancuran warga Palestina.
Sebagian besar penduduk Gaza kini berdesakan di wilayah selatan. Gencatan senjata telah membuat mereka terbebas dari pemboman, namun hari-hari yang tenang kini dihabiskan warga untuk mendapatkan pasokan makanan bagi keluarga mereka.
Di Tepi Barat, pasukan Israel membunuh dua anak laki-laki Palestina yang berusia 8 tahun dan 15 tahun dalam serangan di kota Jenin.
Baca Juga: Putaran ke-5 Pertukaran Tawanan: Hamas Lepas 10 Sandera, Israel Bebaskan 30 Tahanan
Rekaman video keamanan menunjukkan sekelompok anak laki-laki berlarian di jalan, kecuali satu orang yang terjatuh ke tanah dan mengeluarkan darah.
Militer Israel mengeklaim pasukannya menembaki orang-orang yang melemparkan bahan peledak ke arah mereka tetapi tidak menyebutkan secara spesifik apakah yang dimaksud adalah anak laki-laki tersebut, yang tidak terlihat melemparkan apa pun.
Secara terpisah, militer mengatakan pasukannya membunuh dua militan Jihad Islam dalam serangan itu.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan, pasukan Israel melakukan penahanan massal dan memaksa warga di Damj, Jenin, meninggalkan rumah-rumah mereka di bawah todongan senjata.
Pasukan Israel juga merusak rumah-rumah dan jalan di Damj, serta mengebom sebuah rumah dengan drone.
Militer Israel juga menghancurkan infrastruktur termasuk saluran air, listrik, dan pembuangan limbah, serta sejumlah kendaraan di Damj.
Pasukan pendudukan Israel juga menculik salah satu korban luka dari dalam ambulans yang sedang menuju ke rumah sakit.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press, Al Jazeera, WAFA