> >

Kesaksian WNI Sukarelawan RS Indonesia di Gaza, Ungkap Kengerian Serangan Tank Tentara Israel

Kompas dunia | 27 November 2023, 22:09 WIB
Setidaknya 2.600 orang, termasuk pasien, warga sipil yang mengungsi, dan staf medis, hari Selasa malam, (21/11/2023) masih bertahan di dalam Rumah Sakit Indonesia di utara Jalur Gaza yang saat ini dikepung pasukan Israel. (Sumber: Anadolu)

GAZA, KOMPAS.TV - Salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi sukarelawan Rumah Sakit Indonesia ungkap kengerian serangan tank tentara Israel.

Fikri Rofiqul Haq, WNI sukarelawan RS Indonesia mengatakan, tembakan tank tentara Israel yang terus menerus membuatnya harus memilih untuk mengevakuasi diri agar selamat, atau bertahan demi pasien-pasiennya.

Haq bersama koleganya sesama orang Indonesia, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zalzabil yang merupakan sukarelawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) memilih tinggal hingga militer Israel memaksa mereka pergi.

Baca Juga: Warga Palestina di Gaza Ternyata Tak Gembira dengan Gencatan Senjata Hamas-Israel, Ini Penyebabnya

“Kami dievakuasi lewat rute yang digunakan oleh Palang Merah Internasional dengan izin tentara Israel,” katanya dikutip dari Al-Jazeera.

“Ada tiga evakuasi pada Senin, Selasa, dan Rabu, dan kami dievakuasi terakhir, karena kami memprioritaskan korban terluka yang berada di rumah sakit Indonesia,” ujar Haq.

Haq mengatakan, tentara Israel sengaja menghancurkan saru-satunya generator rumah sakit yang bekerja dengan membakarnya.

Mereka juga membunuh 12 orang dengan penembakan sembarangan terhadap lantai pertama, kedua dan ketiga gedung tersebut.

“Sebelum kami dievakuasi, penyerangan semakin buruk, jam demi jam,” ujar Haq, yang kehilangan komunikasi selama beberapa pekan sebelum dievakuasi ke Khan Younis.

“Saya melihat sendiri. Ada tiga tank besar sekitar 50 meter dari gedung Rumah Sakit Indonesia, dan mereka menembaki rumah sakit secara berkala yang menimbulkan kerusakan besar. RS Indonesia sekarang sudah diambil alih sepenuhnya oleh tentara Israel,” tutur Haq.

Tentara Israel memang memberikan waktu sejam bagi staf medis dan pasien di RS Indonesia untuk pergi.

Baca Juga: Misteri Warga Korea Utara Alami Peningkatan Rambut Rontok dan Kebotakan, Penyebabnya Mengerikan

Hal itu membuat mereka dituduh telah membuat salah satu fasilitas medis terbesar di Gaza menjadi reruntuhan, sebelum gencatan senjata empat hari Hamas-Israel dilakukan.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat (24/11/2023) mengatakan, tentara Israel terus melakukan tembakan pada jam-jam terakhir sebelum gencatan senjata.

Akibat tembakan tersebut, satu perempuan tewas dan tiga orang lainnya terluka.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU