Buka R20, Jokowi Desak Gencatan Senjata di Palestina: Pembantaian Terang-terangan Harus Dihentikan
Kompas dunia | 27 November 2023, 11:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo kembali menyerukan gencatan senjata di Palestina menyusul tewasnya lebih dari 15.000 jiwa sejak Israel meluncurkan gempuran pada 7 Oktober lalu. Hal tersebut disampaikan Jokowi ketika membuka International Summit of Religious Authorities (ISORA) R20 di Jakarta, Senin (27/11/2023).
Di depan hadirin R20, Jokowi meminta perundingan damai Palestina segera bisa dilanjutkan. Jokowi menyebut pemuka agama memiliki peran penting dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Baca Juga: Bantuan Indonesia ke Palestina Tertahan di Mesir, Ini Kata Panglima TNI
Forum R20 sendiri dihadiri oleh pemuka-pemuka agama dan aliran kepercayaan dari berbagai penjuru dunia.
"Sungguh tidak masuk di nalar, sungguh tidak masuk di nurani kita, di dunia yang supermodern ini, masih terjadi perang dan pembantaian secara terang-terangan, merenggut warga sipil, merenggut perempuan dan anak anak,” kata Jokowi dalam sambutannya.
“Yang terjadi di Palestina tidak bisa di tolerir sedikitpun. Gencatan senjata harus dilakukan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam merajut perbedaan.
"Saat ini penduduk Indonesia hampir mencapai 280 juta, yang terdiri dari 714 suku, dengan lebih dari 1.300 bahasa lokal atau bahasa daerah, memeluk agama yang berbeda-beda dan hidup di 17.000 pulau yang kita miliki,” kata Jokowi.
"Bukan hal yang mudah untuk memperasatukannya, tapi kita bisa dan kita bersyukur bahwa Indonesia mampu mengikis ego kesukuan, mampu mengikis ego keagamaan, mampu mengikis ego kedaerahan, sehingga mampu wujudkan Bhinneka Tunggal Ika,” ucapnya.
Israel dan Hamas sendiri diketahui telah menyepakati gencatan senjata selama empat hari per 24 November 2023. Kedua pihak mengaku terbuka untuk memperpanjang durasi gencatan senjata.
Baca Juga: Pakar Hukum: Jokowi Rusak Netralitas Penyelenggara Negara soal Aturan Cuti Selama Kampanye
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV