> >

24 Perempuan dan 15 Anak Palestina Akan Dibebaskan Israel dalam Pertukaran Pertama Tawanan

Kompas dunia | 25 November 2023, 07:34 WIB
Layanan Penjara Israel hari Jumat, (24/11/2023) memulai proses pembebasan 39 warga Palestina yang menjadi tahanan Israel, dijadwalkan akan dibebaskan nanti sore waktu Palestina. (Sumber: Middle East Monitor)

Tuduhan yang paling umum dijatuhkan pada narapidana melibatkan melempar batu dan "mengganggu keamanan regional." Tuduhan lain termasuk mendukung organisasi teroris, kepemilikan senjata ilegal, dan hasutan, demikian laporan tersebut.

Salah satu perempuan yang akan dibebaskan adalah Nafoz Hamad, berusia 16 tahun, yang baru saja dihukum 12 tahun penjara dua minggu lalu setelah dinyatakan bersalah karena menikam tetangganya, Moriah Cohen, di Yerusalem Sheikh Jarrah pada Desember 2021.

Warga Palestina tertua yang mungkin dibebaskan adalah Hanan Barghouti, berusia 59 tahun, yang divonis atas tuduhan mendukung terorisme.

Kepala Layanan Penjara Israel, Katy Perry, tiba di Penjara Damon pada Jumat pagi menjelang pembebasan yang dijadwalkan, "Ini adalah misi kami, untuk kembalinya pulang para sandera, dan kami akan melakukannya sebaik mungkin," kata dia kepada staf penjara. "Kami memiliki hari-hari panjang di depan dan kami akan waspada untuk memenuhi misi kami, bekerja sama dengan semua pasukan keamanan."

Pada hari Kamis, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengadakan perumusan kebijakan bersama komandan-komandan teratas dari kepolisian dan layanan penjara untuk mempersiapkan diri menghadapi kerusuhan yang mungkin disebabkan oleh pembebasan tahanan.

Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Sudah Berlaku, Pertukaran Puluhan Sandera dan Tahanan Segera Dimulai

Layanan Penjara Israel hari Jumat, (24/11/2023) memulai proses pembebasan 39 warga Palestina yang menjadi tahanan Israel, dijadwalkan akan dibebaskan nanti sore waktu Palestina. (Sumber: Haaretz)

Dia memerintahkan Perry untuk menekan segala upaya merayakan pembebasan tahanan di dalam fasilitas penahanan dan memberi tahu Komisaris Kepolisian Israel Kobi Shabtai untuk menggunakan "tangan besi" terhadap upaya merayakan pembebasan atau mendukung terorisme.

Shabtai juga diminta untuk meningkatkan kehadiran polisi di kota kelahiran tahanan yang dibebaskan yang berada di dalam Garis Hijau.

Secara khusus, Ben Gvir meminta Shabtai untuk memperhatikan perayaan di Yerusalem Timur, di mana polisi Israel memiliki kehadiran yang cukup besar.

Puluhan warga Palestina berkumpul di luar penjara Ofer, yang terletak di Tepi Barat utara Yerusalem, menunggu untuk merayakan pembebasan 39 tahanan Palestina, kelompok pertama dari 150 yang dijadwalkan dibebaskan selama empat hari berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Rekaman video yang diambil di lokasi sebelumnya pada hari itu menunjukkan polisi Israel menembakkan gas air mata ke arah kerumunan, yang terdiri dari keluarga tahanan, warga setempat, dan wartawan.

Polisi juga mengepung area di luar rumah salah satu dari 39 tahanan Palestina di Yerusalem Timur yang dijadwalkan akan dibebaskan oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan sandera, kata Al Jazeera, untuk mencegah kerumunan anggota keluarga dan tetangga.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Times of Israel


TERBARU