> >

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Parah, Negara BRICS Gelar KTT Luar Biasa, Putin dan Xi Jinping Hadir

Kompas dunia | 21 November 2023, 15:04 WIB
Negara-negara dalam kelompok BRICS akan mengadakan Pertemuan Bersama Luar Biasa pada hari Selasa, (21/11/2023) untuk membahas situasi di Gaza enam minggu setelah perang antara Israel dan kelompok Palestina, Hamas. Selain Rusia, China, India, Afrika Selatan dan Brasil, yang hadir termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Argentina, Mesir dan Ethiopia. (Sumber: Sky News)

JOHANNESBURG, KOMPAS.TV - Negara-negara dalam kelompok BRICS akan mengadakan Pertemuan Bersama Luar Biasa hari ini, Selasa (21/11/2023) untuk membahas situasi di Gaza, enam pekan setelah perang antara Israel dan kelompok Palestina, Hamas.

Presiden Rusia Vladimir Putin akan ikut serta dalam pertemuan luar biasa BRICS secara daring terkait eskalasi situasi di Timur Tengah, demikian disampaikan oleh kantor pers Kremlin, Senin (20/11) seperti laporan TASS, Selasa (21/11).

"Pada 21 November, Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengikuti pertemuan luar biasa BRICS (dalam format video konferensi) untuk membahas konflik Israel-Palestina," begitu bunyi pernyataannya.

Menurut kantor pers Presiden Afrika Selatan, yang saat ini menjabat sebagai Presiden BRICS, pertemuan ini akan difokuskan pada situasi di Jalur Gaza. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa akan memimpin pertemuan virtual ini.

Selain Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, negara-negara anggota baru BRICS akan hadir, yaitu Arab Saudi, Argentina, Mesir, Etiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Kementerian Luar Negeri China memastikan Presiden Xi Jinping akan hadir dalam pertemuan virtual tersebut.

Presiden Afrika Selatan, yang hari Jumat meminta penyelidikan oleh Mahkamah Pidana Internasional terkait perang saat ini antara Israel dan Jalur Gaza, bersama dengan empat negara lainnya, akan membuka pertemuan BRICS ini, di mana setiap negara anggota atau tamu kemudian akan berbicara, sesuai dengan rilis pers dari Afrika Selatan.

Baca Juga: Bangkitnya BRICS Tunjukkan Pergeseran Kekuasaan Ekonomi Global

Korban pengeboman Israel di Gaza. Negara-negara dalam kelompok BRICS akan mengadakan Pertemuan Bersama Luar Biasa pada hari Selasa, (21/11/2023) untuk membahas situasi di Gaza enam minggu setelah perang antara Israel dan kelompok Palestina, Hamas. Selain Rusia, China, India, Afrika Selatan dan Brasil, yang hadir termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Argentina, Mesir dan Ethiopia. (Sumber: Anadolu)

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres juga akan ikut serta dalam pertemuan ini, di mana pemimpin BRICS akan menyampaikan pernyataan negara masing-masing mengenai krisis kemanusiaan saat ini di Gaza.

China secara historis bersimpati kepada Palestina dan mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

Putin menuduh Barat memanas-manasi ketegangan di Timur Tengah, dan mengkritik Israel atas perilakunya dalam konflik tersebut.

Putin tidak hadir dalam KTT tahunan BRICS terakhir di Johannesburg karena ia menjadi target surat perintah penangkapan Mahkamah Pidana Internasional.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti ke Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Otoritas di Gaza mengatakan pada hari Senin bahwa jumlah kematian akibat serangan Israel yang terus-menerus di enklave tersebut sejak 7 Oktober telah melonjak menjadi lebih dari 13.300. Dalam sebuah pernyataan, kantor media pemerintah Gaza mengatakan ini termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan.

Ditambahkan, jumlah kematian ini juga mencakup 201 staf medis, 22 anggota tim penyelamat pertahanan sipil, dan 60 wartawan. Sementara itu, jumlah kematian Israel sekitar 1.200 jiwa menurut angka resmi.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / TASS


TERBARU