Joe Biden Enggan Tanggapi Seruan Penghentian Kekejaman di Gaza, Jokowi: Mungkin Masih Dipikirkan
Kompas dunia | 20 November 2023, 11:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo mengaku telah menyampaikan dengan tegas kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden agar serangan Israel ke Jalur Gaza segera dihentikan. Keduanya bertemu dalam dua kesempatan saat Jokowi mengunjungi AS pekan lalu.
Jokowi menemui Biden di Gedung Putih kemudian di KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di San Francsisco.
Jokowi mengaku menegaskan pentingnya kekejaman Israel di Gaza segera dihentikan dalam dua kesempatan tersebut. Namun, Jokowi mengaku presiden sekutu Israel tidak menanggapi seruannya soal penghentian serangan di Gaza.
Baca Juga: Usai Bertemu Joe Biden, Jokowi Tegaskan Tetap Konsisten Dorong Gencatan Senjata di Gaza
“Saya sampaikan secara lagsung pentingnya kekejaman di Gaza dihentikan, yang kedua gencatan senjata segera dilakukan,” kata Jokowi usai upacara pelepasan bantuan tahap kedua Indonesia untuk Palestina, Senin (20/11/2023).
“Yang ketiga perang segera distop, serta yang keempat, bantuan kemanusiaan harus dipermudah untuk bisa masuk ke Gaza. Di Gedung Putih, itu yang saya sampaikan, di APEC juga itu saya sampaikan secara tegas,” ujarnya.
Akan tetapi, Joe Biden ternyata tidak menanggapi seruan tersebut. Saat Jokowi menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, presiden AS itu justru berbasa-basi dengan menyebut Jokowi kedinginan di AS.
Jokowi menyampaikan bahwa tiadanya respons dari presiden berusia 81 tahun itu menandakan bahwa Biden mungkin masih mempertimbangkan seruan untuk menghentikan serangan Israel di Gaza.
"Artinya mungkin masih ditampung menjadi pemikiran. Saya kira dari apa yang kami sampaikan, saya pastikan menjadi catatan (Biden)," kata Jokowi.
Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu telah membunuh lebih dari 11.500 jiwa. Sekitar 70 persen dari total korban jiwa serangan Israel adalah perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Israel Serang Sekolah PBB yang Jadi Pengungsian Warga Palestina di Gaza, 50 Orang Tewas
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV