Palestina: Israel Perintahkan Semua Orang Kosongkan RS Al Shifa dan Pergi ke Selatan
Kompas dunia | 19 November 2023, 01:05 WIB"Menerima gambar dan rekaman mengerikan tentang puluhan orang yang tewas dan terluka di sekolah UNRWA lain yang menampung ribuan pengungsi di utara Jalur Gaza. Serangan-serangan ini tidak boleh menjadi hal biasa, mereka harus berhenti. Gencatan senjata kemanusiaan tidak bisa menunggu lebih lama," kata Philippe Lazzarini, komisioner jenderal agensi PBB untuk pengungsi Palestina, atau UNRWA, di Twitter.
Serangan juga terus berlanjut di selatan Gaza. Serangan udara Israel menghantam gedung perumahan di pinggiran kota Khan Yunis, menewaskan setidaknya 26 warga Palestina, menurut seorang dokter di rumah sakit tempat jenazah dibawa.
Militer Israel telah mencari jejak pusat komando Hamas di Rumah Sakit Shifa yang diklaim berada di bawah bangunan tersebut, klaim yang dibantah oleh Hamas dan staf rumah sakit, sementara mendesak ribuan orang yang masih berada di sana untuk pergi.
Baca Juga: Biden Terus Bela Serangan Israel ke RS Al Shifa, Tuding Ada Markas Hamas padahal Pencarian Nihil
Pada hari Sabtu, militer Israel mengeklaim mereka diminta direktur rumah sakit untuk membantu mereka yang ingin pergi dengan rute aman.
Militer mengeklaim tidak memberikan perintah evakuasi, dan menyatakan personel medis diizinkan tetap di rumah sakit untuk mendukung pasien yang tidak dapat dipindahkan.
Tetapi Medhat Abbas, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan militer memerintahkan fasilitas itu dikosongkan, memberikan rumah sakit waktu satu jam untuk mengeluarkan semua orang.
Setelah tampaknya evakuasi sebagian besar telah selesai, Dr. Ahmed Mokhallalati, seorang dokter di RS Al Shifa, mengatakan di media sosial bahwa sekitar 120 pasien tidak dapat pergi, termasuk beberapa yang berada di unit perawatan intensif dan bayi prematur, dan ia bersama lima dokter lainnya tetap tinggal untuk merawat mereka.
Belum jelas ke mana mereka yang meninggalkan rumah sakit tersebut pergi, sementara 25 rumah sakit di Gaza tidak berfungsi karena kekurangan bahan bakar, kerusakan, dan masalah lain, dan 11 lainnya hanya beroperasi sebagian, menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO
Israel mengatakan rumah sakit di utara Gaza adalah target utama serangan daratnya yang ditujukan untuk menghancurkan Hamas, dengan klaim bahwa rumah sakit digunakan sebagai pusat komando dan gudang senjata, klaim yang kedua belah pihak, baik Hamas maupun staf medis, sudah membantah keras.
Pasukan Israel mengepung atau menyerbu masuk ke beberapa rumah sakit hingga berhenti beroperasi, sementara yang lain berhenti berfungsi karena persediaan yang semakin menipis dan listrik yang hilang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press / WAFA