Biden Terus Bela Serangan Israel ke RS Al Shifa, Tuding Ada Markas Hamas padahal Pencarian Nihil
Kompas dunia | 16 November 2023, 19:40 WIBMunir al-Boursh, pejabat senior Kementerian Kesehatan Gaza di dalam rumah sakit, mengatakan pasukan Israel merusak basemen dan bangunan lainnya. Pasukan memeriksa dan menyaring wajah pasien, staf, dan orang yang berlindung di fasilitas itu, katanya, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis (16/11/2023).
Kantor media pemerintah di Gaza pada hari Rabu mengumumkan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah mencapai 11.500 orang, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 perempuan.
"Jumlah kematian di antara tenaga medis telah mencapai 200 orang," demikian pernyataan kantor tersebut di Telegram.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut mengatakan 22 personel pemadam kebakaran dan 51 jurnalis juga tewas dibunuh serangan Israel, sementara jumlah orang yang terluka mencapai 29.800, dengan sekitar 70% dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Baca Juga: Hizbullah Ultimatum Israel, Siap Perang Habis-habisan jika Konflik di Gaza Terus Meluas
Pernyataan hari Rabu mengatakan 95 gedung pemerintah dan 255 sekolah hancur. Sebanyak 74 masjid hancur total dan 162 rusak sebagian, ditambah dengan tiga gereja.
Dikatakan tentara Israel menargetkan 52 pusat kesehatan dan 55 ambulans, sementara 25 rumah sakit menjadi tidak berfungsi.
"Tentara Israel menyerang banyak pasien, mereka yang luka-luka, dan warga yang terusir dari rumah mereka, serta staf medis dan perawat di dalam Kompleks Medis Al-Shifa, memaksa mereka telanjang dan menghina mereka dengan makian," tambah pernyataan tersebut.
Kantor pemerintah Palestina menyatakan "pendudukan Israel (pasukan) dan masyarakat internasional, khususnya Amerika Serikat, sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan perang terorganisir yang dilakukan oleh pasukan pendudukan terhadap rumah sakit" dan meminta "pembukaan segera perlintasan Rafah dan masuknya bantuan."
Sebelumnya, badan regulasi telekomunikasi Palestina memperingatkan layanan komunikasi di Gaza akan berhenti total dalam beberapa jam mendatang akibat kekurangan bahan bakar yang parah.
Dalam pernyataan terpisah, kantor media pemerintah memperingatkan padamnya layanan komunikasi akan "berkontribusi pada penyembunyian penuh semua kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan pendudukan sepanjang waktu terhadap rumah sakit, rumah-rumah aman, dan 2,3 juta orang di Jalur Gaza."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu / Associated Press