Israel Tolak Seruan Dewan Keamanan PBB untuk Perpanjang Jeda Kemanusiaan di Gaza
Kompas dunia | 16 November 2023, 19:25 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Israel menolak seruan Dewan Keamanan PBB untuk memperpanjang jeda kemanusiaan di Jalur Gaza.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat dalam sebuah pernyataan, Kamis (16/11/2023).
"Jeda kemanusiaan yang diperpanjang tidak dapat diterima selama 239 korban penculikan berada di tangan Hamas," kata Haiat.
Dalam pernyataan tersebut, Israel juga meminta Dewan Keamanan PBB "untuk secara tegas mengutuk Hamas” atas serangan mendadak pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.
Hal yang sama turut diutarakan Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan yang menegaskan Israel tidak akan berhenti sebelum Hamas dihancurkan.
"Itu tidak akan terjadi,” kata Erdan.
“Israel akan terus bertindak sampai Hamas dihancurkan dan para sandera dikembalikan," tegasnya.
Baca Juga: Israel Serbu Rumah Sakit Terbesar di Gaza untuk Cari Jejak Hamas
Sebelumnya, dilansir dari Al Jazeera, Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan untuk menyerukan adanya jeda kemanusiaan yang mendesak dan diperpanjang di Gaza untuk mengatasi meningkatnya krisis bagi warga Palestina dalam serangan udara dan darat Israel.
Pemungutan suara di dewan yang beranggotakan 15 negara itu menghasilkan skor 12-0, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Rusia yang memilih abstain.
AS dan Inggris abstain karena resolusi tersebut tidak mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober.
Rusia memilih abstain karena resolusi tidak menuntut gencatan senjata kemanusiaan, yang ditentang oleh Israel dan AS.
Sejak konflik Israel-Palestina memanas pada 7 Oktober lalu, setidaknya 11.500 orang telah tewas akibat serangan Israel di Gaza.
Menurut kantor media pemerintah di Gaza, korban tewas tersebut termasuk 4.710 anak-anak dan 3.003 wanita serta lebih dari 29.000 lainnya terluka.
Baca Juga: DK PBB Adopsi Resolusi yang Serukan Jeda dan Koridor Kemanusiaan di Gaza
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV