Menteri Israel Dukung Pengusiran Penduduk Palestina dari Gaza: Biar Mengungsi ke Negara Lain
Kompas dunia | 14 November 2023, 23:45 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Salah satu menteri Israel kembali menyampaikan pernyataan tentang mengusir penduduk Palestina dari Jalur Gaza. Otoritas Palestina menyebut sikap itu menunjukkan niat sebenarnya Israel, yakni "pembersihan etnis" Palestina.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengaku mendukung rencana "migrasi sukarela" penduduk Palestina dari Jalur Gaza ke negara-negara lain.
Menteri yang berasal dari partai ekstrem kanan Israel itu menyebut perginya penduduk Palestina menjadi "solusi kemanusiaan terbaik."
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Digugat di Pengadilan, Dituduh Terlibat dalam Genosida Israel atas Palestina
Smotrich berkata demikian usai dua anggota Knesset (parlemen Israel) yaitu mantan wakil direktur Mossad, Ram Ben-Barak, dan mantan duta besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengusulkan untuk "memindahkan" sebagian penduduk Gaza ke negara-negara lain.
"Saya menyambut inisiatif dari anggota Knesset, Ram Ben-Barak dan Danny Danon tentang imigrasi sukarela orang Arab Gaza ke negara-negara di dunia. Ini adalah solusi kemanusiaan yang tepat bagi penduduk Gaza dan seluruh kawasan," kata Smotrich dalam sebuah posting di Facebook, Selasa (14/11/2023), dikutip Al Jazeera.
"Penerimaan pengungsi oleh negara-negara di dunia yang benar-benar menginginkan kepentingan terbaik mereka, dengan dukungan bantuan finansial yang murah hati dari komunitas internasional, dan di dalam negara Israel, itu adalah satu-satunya solusi yang akan mengakhiri penderitaan dan rasa sakit Arab dan Yahudi," lanjutnya.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Otoritas Palestina pun mengecam pernyataan Smotrich dan menyebutnya sebagai "bagian dari rencana kolonial, rasis Israel" terhadap warga Palestina.
Kemlu Palestina pun menyebut satu-satunya solusi adalah menghentikan genosida Israel di Palestina.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku bahwa militer Israel akan mengontrol Gaza "hingga waktu yang tidak ditentukan."
Netanyahu pun dilaporkan melobi pemimpi-pemimpin Eropa untuk meyakinkan presiden Mesir agar mau menampung pengungsi dari Gaza.
Berbagai pihak, termasuk akademisi dan advokat hak asasi manusia, berulang kali menyebut tindakan Israel di Jalur Gaza setara genosida.
Sejak 7 Oktober lalu, serangan Israel telah membunuh lebih dari 11.200 orang di Jalur Gaza, hampir setengahnya adalah anak-anak.
Baca Juga: 170 Jasad Warga Palestina Akhirnya Dimakamkan secara Massal di Halaman Rumah Sakit Al Shifa Gaza
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Al Jazeera