> >

Bocoran Pegiat HAM Israel: Pengungsian Paksa Warga Gaza ke Selatan Langkah Pertama Pembersihan Etnis

Kompas dunia | 12 November 2023, 19:20 WIB
Warga Palestina mengungsi ke selatan Jalur Gaza Kamis, (9/11/2023). Aktivis HAM Israel, Ofer Neiman, hari Minggu, (12/11/2023) membocorkan rencana pemerintah zionis di Tel Aviv, bahwa pemindahan paksa oleh tentara Israel terhadap rakyat Palestina dari utara ke selatan Gaza adalah langkah pertama pembersihan etnis. (Sumber: AP Photo/Hatem Moussa)

Menekankan bahwa pemerintah Israel menerapkan sistem pendudukan dengan kebijakan aparteid di semua tanah sejarah Palestina yang membentang dari Sungai Yordan hingga Laut Tengah, aktivis Israel mengatakan tekanan internasional sangat dibutuhkan saat ini untuk memastikan gencatan senjata di Gaza.

Neiman mengatakan harus ada tekanan dari dalam Israel untuk menyatakan gencatan senjata, tetapi proporsi orang seperti dia yang memperjuangkan itu rendah, dan sebagian besar warga Israel saat ini mendukung apa yang dilakukan tentara Israel di Gaza.

Baca Juga: RS Terbesar di Gaza Dikepung Tank Israel, Pengungsi Bergerak Ditembaki Sniper

Aktivis HAM Israel, Ofer Neiman, hari Minggu, (12/11/2023) membocorkan rencana pemerintah zionis di Tel Aviv, bahwa pemindahan paksa oleh tentara Israel terhadap rakyat Palestina dari utara ke selatan Gaza adalah langkah pertama pembersihan etnis. (Sumber: Anadolu)

Tekanan politik

Neiman mencatat, "berbahaya" bagi warga Israel yang menentang tindakan Israel di Gaza untuk keluar dan mengorganisir protes maupun unjuk rasa, "Beberapa orang takut. Saya tidak menyalahkan mereka," katanya.

Dia mencatat seorang akademisi di Hebrew University dituduh Israel melakukan "genosida" sebelum dia dipaksa mundur.

Neiman menekankan, mengungkapkan pandangan tentang Israel bahkan bisa setara dengan kejahatan yang memerlukan hukuman oleh hukum.

"Jika Anda keluar dan protes, kemungkinan besar Anda akan ditahan polisi; ini terjadi di Yerusalem dua minggu yang lalu. Anda juga mungkin diserang warga Israel, dan beberapa orang akan dikritik karena pandangan politik mereka," katanya.

"Oleh karena itu, ada banyak tekanan politik terhadap mereka yang menentang apa yang terjadi di Gaza, dan mereka yang mengkritik kejahatan Israel di Gaza," katanya, menambahkan mereka yang menentang tindakan Israel di Gaza adalah "sekelompok kecil warga Israel keturunan Yahudi seperti saya, yang berpikir bahwa tindakan Israel di Gaza adalah genosida, atau setidaknya kejahatan terhadap kemanusiaan."

Baca Juga: Bicara Keras di KTT Arab-Islam di Riyadh Arab Saudi, Ini Tuntutan Presiden Jokowi

Warga dari utara Gaza mengungsi ke selatan. Aktivis HAM Israel, Ofer Neiman, hari Minggu, (12/11/2023) membocorkan rencana pemerintah zionis di Tel Aviv, bahwa pemindahan paksa oleh tentara Israel terhadap rakyat Palestina dari utara ke selatan Gaza adalah langkah pertama pembersihan etnis. (Sumber: Hatem Moussa/Associated Press)

Boikot menimbulkan kekhawatiran Israel

Menurut Neiman, kampanye pro-Palestina untuk melakukan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS), di mana dia adalah anggotanya, berhasil mengubah arah isu Israel-Palestina, terutama di dunia Barat dan AS.

"Pemerintah Israel takut pada BDS. Jadi BDS bukan hanya tentang siapa yang tidak akan membeli produk apa," ujarnya. "Kita tahu mereka (pemerintah Israel) aktif mencoba menghentikan BDS di balik layar."

Neiman mengatakan perdebatan tentang Israel-Palestina di Amerika Serikat saat ini anginnya berbalik mendukung Palestina dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU