> >

Israel Bantah Lakukan Serangan ke Rumah Sakit Gaza, tapi Akui Pertempuran Berlangsung di Dekatnya

Kompas dunia | 12 November 2023, 09:22 WIB
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan rencana menggali kuburan massal di dalam kompleks Rumah Sakit Al-Shifa hari Sabtu, (11/11/2023) untuk memakamkan 100 jenazah yang tidak bisa dimakamkan di pemakaman umum karena tidak bisa keluar rumah sakit akibat pengeboman terus menerus Israel. (Sumber: Anadolu)

GAZA, KOMPAS.TV - Pihak Israel membantah lakukan serangan ke rumah sakit Al- Shifa, setelah rumah sakit terbesar di Gaza tersebut ditembaki dan dibombardir.

Pejabat Palestina mengungkapkan, seorang bayi tewas dan puluhan pasien lainnya berisiko ditembaki Israel di sekitar rumah sakit Al Shifa, Sabtu (11/11/2023).

Pihak Israel mengatakan, telah membunuh anggota Hamas yang mereka tuduh menghentikan rumah sakit lainnya dari melakukan evakuasi.

Baca Juga: Terkepung Pengeboman Israel, RS Al Shifa di Gaza Makamkan 100 Jenazah dalam Kompleks Rumah Sakit

Israel mengatakan, dokter pasien dan ribuan pengungsi yang ada di rumah sakit itu harus pergi secepatnya.

Sehingga mereka bisa menghancurkan markas komando Hamas yang ada di bawah dan sekitar rumah sakit.

Namun, pihak Hamas membantah menggunakan rumah sakit untuk menjadi markas komando mereka.

Staf medis mengatakan, para pasien bisa mati jika mereka dipindahkan.

Lalu pejabat Palestina mengatakan, tembakan yang dikeluarkan Israel membuatnya menjadi lebih berbahaya bagi mereka untuk pergi.

Meski begitu, militer Israel membantah telah menempatkan rumah sakit dalam bahaya, walau mengakui pertempuran terjadi di sekitarnya.

“Adanya pertempuran antara IDF dan Hamas di sekitar rumah sakit,” ujar Kepala Koordinasi dan Penghubung COGAT, Kolonel Moshe Tetro dikutip dari RNZ.

“Tak ada penembakan ke arah rumah sakit, dan tak ada pengepungan,” ujarnya.

Tetro mengatakan, ia melakukan kontak secara konsisten dengan Direktur Rumah Skait.

“Saya menagatakan kepadanya berulah kali, kami bisa mengoordinasikan kepada setiap orang yang ingin meninggalkan rumah sakit denga naman,” tambahnya.

Baca Juga: Kesaksian Tukang Gali Kubur Gaza Makamkan Anak-Anak: Saya Belum Pernah Lihat Kekejaman seperti Ini

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Al-Shiffa, Mohammad Abu Selmeyah mengatakan, pada Jumat (10/11/2023), bahwa rumah sakit itu menjadi sasaran serangan Israel.

Ia juga mengatakan, orang-orang yang terluka berada dalam situasi yang berbahaya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, penembakan yang dilakukan Israel telah membunuh pasien di perawatan intensif.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : NRZ


TERBARU