Donald Trump Ungkap AS Seharusnya Tidak Ikut Campur Perang Israel-Hamas
Kompas dunia | 11 November 2023, 12:35 WIBCALIFORNIA, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait perang Israel-Hamas.
Trump menegaskan AS seharusnya tak ikut campur dan membiarkan saja perang Israel-Hamas.
Trump mengatakan bahwa Sheldon Adelson, seorang pebinis Israel Amerika dan donor Republikan yang sudah meninggal telah berulang kali memperingatkannya.
Trump mengungkapkan Adelson memperingatkan bahwa mustahil menjadi perantara kesepakatan antara Israel dan Palestina karena tingkat permusuhan antara kedua belah pihak.
Baca Juga: Media Asing Sebut Presiden Jokowi Akan Tekan Biden untuk Hentikan Perang Hamas-Israel di Gaza
“Tak ada kebencian seperti kebencian warga Palestina terhadap Israel dan orang-orang Yahudi, dan mungkin sebaliknya juga, saya tidak tahu,” kata Trump dalam wawancara dengan Univision, Kamis (9/11/2023) dikutip dari Al-Jazeera.
“Anda tahu, ini memang tak begitu jelas, tapi mungkin juga begitu. Jadi, terkadang Anda harus membiarkan segala sesuatunya berjalan dan Anda harus melihat di mana semuanya berakhir,” ujarnya.
Ia juga mengatakan hal yang paling menyedihkan adalah serangan terhadap Israel seharusnya tak pernah terjadi, dan serangan balasan terhadap Gaza juga tak akan pernah terjadi.
“Ya maksud saya, Gaza, apa yang terjadi dengan Gaza? Sungguh sulit dipercaya,” ujarnya.
Israel sendiri terus melangsungkan serangan ke Gaza, dan jumlah korban tewas saat ini telah melebihi 11.000 orang.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan kematian warga sipil Palestina di Gaza karena pembunuhan massal Israel telah mencapai 11.078 orang pada Jumat (10/11/2023).
Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Umumkan Berhenti Beroperasi karena Listrik Padam akibat BBM Habis
Jumlah tersebut termasuk 4.056 anak, 3.027 perempuan dan 678 orang lansia.
Israel selalu berdalih serangan balasan ke Gaza adalah untuk menghancurkan Hamas, yang melakukan serangan ke wilayah negara zionis itu pada 7 Oktober lalu.
Namun, malah warga sipil yang mengungsi di sejumlah fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah dan kamp pengungsian yang jadi korban.
Israel sendiri menegaskan serangan itu dibenarkan karena Hamas bersembunyi dan memiliki markas di tempat-tempat itu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Al-Jazeera