> >

Macron Minta Israel Hentikan Bunuh Bayi dan Perempuan di Gaza, Langsung 'Dihantam' Netanyahu

Kompas dunia | 11 November 2023, 10:34 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Sumber: Christophe Archambault, Pool Photo via AP)

PARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis Emmanuel Macron minta Israel hentikan bunuh bayi dan perempuan di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung berekasi dan menghantam Macron dengan pernyataannya.

Macron pada Jumat (10/11/2023) di Istana Elysee, menegaskan tak ada justifikasi untuk mengebom Gaza.

Pasalnya, akibat pengeboman yang dilakukan, Macron melihat banyak korban warga sipil Palestina seperti perempuan dan bayi yang menjadi korban.

Baca Juga: Sniper Israel Tembaki Warga Palestina di RS Al Quds di Gaza, 1 Tewas 20 Terluka

Jumlah tersebut lebih banyak dari pasukan Hamas yang disebut sebagai target sebenarnya.

“Kami meminta mereka untuk menghentikan pengeboman,” ujar Macron dikutip dari BBC.

Macron juga mengatakan bahwa gencatan senjata akan menguntungkan Israel.

“Kesimpulan yang jelas dari semua pemerintah dan lembaga yang hadir pada pertemuan puncak adalah bahwa tak ada solusi lain selain jeda kemanusiaan, gencatan senjata yang akan memungkinkan (kita) melindungi semua warga sipil,” katanya.

“Secara de facto, saat ini warga sipil dibombardir. Bayi-bayi, perempuan-perempuan ini, dan orang-orang tua dibombardir dan dibunuh. Jadi taka da alasan untuk itu dan tak ada legitimasi, kami menyerukan Israel untuk berhenti,” ujarnya.

Meski begitu ia menegaskan bahwa Prancis mengutuk aksi terorisme dari Hamas.

Prancis, beserta sekutu Israel lainnya, Amerika Serikat, dan Inggris, serta beberapa negara barat lainnya, menetapkan Hamas sebagai teroris.

Netanyahu yang kerap memposisikan diri sebagai pihak yang tersakiti dengan cepat merespons dan menghantam pernyataan Macron.

Menurutnya seluruh dunia seharusnya mengecam Hamas bukan Israel.

“Kejahatan yang dilakukan Hamas hari ini di Gaza akan dilakukan besok di Paris, New York dan tempat lainnya di dunia,” bunyi pernyataan Netanyahu.

Baca Juga: Israel Gempur Rumah Sakit di Gaza, Direktur RS Al Shifa: Tragis, Ini Perang Melawan RS!

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan korban tewas karena serangan Israel ke Gaza telah melebihi 10.000 orang.

Mereka juga mengungkapkan sekitar 40 persen dari jumlah tersebut adalah anak-anak.

Israel mengungkapkan serangan ke Gaza dilakukan untuk menghancurkan Hamas, yang sempat menyerang wilayah Israel.

Namun, Israel malah menghancurkan rumah sakit dan kamp pengungsian, dengan dalih Hamas menggunakan fasilitas umum sebagai markas, walau kebenaranya diragukan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU