> >

Israel Gempur Rumah Sakit di Gaza, Direktur RS Al Shifa: Tragis, Ini Perang Melawan RS!

Kompas dunia | 11 November 2023, 06:56 WIB
Seorang tenaga kesehatan Palestina di Rumah Sakit Al Shifa, Gaza menggendong seorang anak yang terluka akibat serangan udara Israel, Rabu (11/10/2023). (Sumber: Ali Mahmoud/Associated Press)

GAZA, KOMPAS.TV – Serangan rudal Israel terhadap sejumlah rumah sakit di Gaza pada Jumat (10/11/2023) memicu kecaman dari berbagai pihak. 

Direktur Rumah Sakit Al Shifa, kompleks fasilitas kesehatan terbesar di Kota Gaza, menyebut serangan Israel itu sebagai “hari perang melawan rumah sakit”. Ia juga menyebut serangan itu “tragis dalam segala hal”.

Pada Al Jazeera, Direktur RS Al Shifa Muhammad Abu Salmiya menuturkan kondisi terkini RS yang disasar serangan rudal Israel tak kurang lima kali dalam kurun waktu kurang dari 24 jam pada Jumat (10/11).

Baca Juga: Tak Cuma Sasar Rumah Sakit, Rudal Israel Hantam Sekolah di Gaza, Sedikitnya 50 Tewas

“Mereka yang sakit dan terluka memenuhi lorong-lorong rumah sakit, dan kami tak bisa melakukan operasi bedah,” ujar Abu Salmiya.

“Sudah tak ada lagi satu tempat tidur pun untuk membaringkan para korban,” ujarnya. 

Korban anak-anak dari serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza dekat Rumah Sakit Indonesia di Kota Gaza. (Sumber: AP Photo)

“Kita bicara tentang keputusan antara memilih siapa yang harus diselamatkan dan siapa yang dibiarkan meninggal. Dan selagi saya bicara saat ini, saya berdiri di depan 100 jenazah.” 

Abu Salmiya menuturkan, kini hanya tinggal empat bagian rumah sakit yang masih beroperasi: unit perawatan intensif, unit inkubator bayi, ruang operasi dan unit dialysis.

“Unit-unit ini tidak bisa berfungsi tanpa listrik,” ujarnya. “Kami sangat butuh bahan bakar untuk tetap mengoperasikan unit-unit kritis ini. Ribuan nyawa pasien terancam di ujung tanduk. Ini kejahatan perang.”

Baca Juga: Fasilitas Kemanusiaan Gaza Dekat RS Indonesia Dibom, Indonesia Kecam Keras Serangan Israel

Abu Salmiya menyebut, ribuan warga Palestina yang berlindung sekaligus mengungsi di rumah sakit tak punya akses ke air bersih maupun makanan. Mereka juga khawatir jika sewaktu-waktu rudal Israel menghantam rumah sakit. 

Lebih lanjut, Abu Salmiya membantah tudingan Israel bahwa Al Shifa memberikan perlindungan bagi pusat komando Hamas.

“Tuduhan itu tidak benar, sungguh-sungguh suatu kebohongan,” kata Abu Salmiya. “Ini rumah sakit sipil. Kami melayani lebih dari 1,5 juta warga Gaza.”

Seorang anak Palestina yang terluka akibat serangan Israel di Jalur Gaza, dibawa ke sebuah rumah sakit di Khan Younis, Senin, 6 November 2023. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

“Tentara Israel sudah tahu bahwa ini area yang sungguh aman. Mereka yakin bahwa tak ada pusat komando atau terowongan bawah tanah di bawah rumah sakit.”

Baca Juga: Kisah Ketangguhan Anak-Anak Gaza: Lantunkan Al-Qur'an sampai Menjerit saat Dioperasi tanpa Anestesi

“Pekerja-pekerja PBB, organisasi internasional sudah keluar masuk dan menjelajahi rumah sakit ini. Mereka tahu bahwa ini sungguh rumah sakit sipil yang melayani para korban dan pasien,” ujarnya. 

“Lebih dari dua pekan lalu, kami mengajak perwakilan media seluruh dunia untuk berkeliling di dalam, sekitar, dan di bawah rumah sakit untuk membuktikan bahwa Israel tengah menyebarluaskan kebohongan dan tuduhan tak berdasar,” katanya.

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al Jazeera


TERBARU