> >

Fasilitas Kemanusiaan Gaza Dekat RS Indonesia Dibom, Indonesia Kecam Keras Serangan Israel

Kompas dunia | 10 November 2023, 19:42 WIB
Pemerintah Indonesia kembali mengutuk keras serangan Israel yang tidak manusiawi terhadap warga dan objek sipil, terutama fasilitas kemanusiaan di Gaza, ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Jumat (10/11/2023). (Sumber: Kementerian Luar Negeri RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia kembali mengutuk keras serangan Israel yang tidak manusiawi terhadap warga dan objek sipil, terutama fasilitas kemanusiaan di Gaza, ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Jumat (10/11/2023)

Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Kemlu RI sebagai tanggapan terhadap serangkaian pengeboman oleh Israel di sekitar sejumlah rumah sakit di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia.

Iqbal juga menyebutkan Kementerian Luar Negeri Indonesia telah berkomunikasi dengan lembaga relawan kemanusiaan Indonesia MER-C di Gaza dan mendapatkan informasi tiga WNI relawan di Rumah Sakit Indonesia sudah bisa dihubungi dan dalam keadaan baik.

"Ketiganya berada di basemen saat terjadinya serangan," ungkap Iqbal. Menurutnya, sasaran roket Israel adalah daerah Taliza'tar yang lokasinya sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia (RSI).

"Sehingga RSI (Rumah Sakit Indonesia) mengalami sejumlah kerusakan fisik tambahan," ujarnya.

Pesawat tempur Israel membombardir delapan rumah sakit di Jalur Gaza dalam tiga hari terakhir, sebagaimana dilaporkan kantor media pemerintah di Gaza, Kamis (9/11/2023)

Agresi Israel telah memaksa 20 rumah sakit berhenti beroperasi sejak 7 Oktober, kata WHO, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga: Kemlu Bantah Tuduhan Israel Soal Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibangun di Atas Terowongan Hamas

Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, RS Al-Shifa menjadi sasaran pengeboman besar-besaran hari Jumat, (10/11/2023) kata Organisasi Kesehatan Dunia WHO, sambil menambahkan 20 rumah sakit di Gaza kini sepenuhnya tidak berfungsi. (Sumber: Hurriyet Daily)

Disebutkan artileri Israel menembaki halaman Rumah Sakit Al-Shifa dan pintu gerbang Rumah Sakit Al-Nasr di wilayah yang terkepung itu.

Berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, pengeboman terhadap rumah sakit merupakan kejahatan perang dan dijadikan tindak pidana berdasarkan 16 perjanjian internasional dan resolusi PBB yang menyerukan perlindungan fasilitas kesehatan ini, katanya. Hingga kini belum ada komentar dari militer Israel.

Jumlah kematian akibat dibunuh tentara Israel di Jalur Gaza mencapai 10.790 warga sipil, sementara jumlah kematian di Tepi Barat meningkat menjadi 176 orang. Selain itu, 26.000 warga Palestina terluka di Gaza, dan hampir 2.450 lainnya di Tepi Barat, kata kementerian kesehatan Palestina di Gaza, Kamis malam (9/11/2023).

Pada tanggal 29 Oktober, dilaporkan sekitar 2.650 warga Palestina, termasuk setidaknya 1.400 anak, hilang, yang mungkin terjebak atau tewas di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan.

Dari 35 rumah sakit di Gaza, 20 saat ini tidak beroperasi karena pengeboman Israel dan habisnya cadangan bahan bakar.

Sementara itu, di pihak Israel, hampir 1.600 orang tewas dalam konflik tersebut, menurut data resmi.

Selain tingginya jumlah korban jiwa dan pengungsian besar-besaran akibat pengepungan Israel di kawasan tersebut, pasokan kebutuhan dasar bagi sebanyak 2,3 juta warga Gaza juga semakin menipis.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV / Kemlu RI


TERBARU