Warga Gaza yang Dibantai Israel Sudah 10.790, Joe Biden: Tidak Ada Kemungkinan Gencatan Senjata
Kompas dunia | 10 November 2023, 08:26 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden AS Joe Biden hari Kamis, (10/11/2023) menegaskan tidak ada kemungkinan terjadinya gencatan senjata di Jalur Gaza. "Tidak ada. Tidak ada kemungkinan," kata Biden menjawab pertanyaan tentang peluang gencatan senjata saat dia meninggalkan Gedung Putih untuk perjalanan ke negara bagian Illinois.
Ketika ditanya apakah dia memiliki pembaruan mengenai pembebasan sandera, Biden mengatakan dia masih "optimis."
"Kami tidak akan berhenti sampai kami bisa membebaskannya," kata dia ketika ditanya tentang pesan kepada keluarga sandera.
Pernyataan ini muncul beberapa jam setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengumumkan bahwa Israel setuju untuk memberlakukan jeda kemanusiaan selama empat jam setiap hari di bagian utara enklave yang terkepung.
Jeda singkat tersebut akan memungkinkan bantuan kemanusiaan dipindahkan ke daerah-daerah di mana mereka diimplementasikan dan akan memungkinkan warga Palestina "untuk keluar dari jalur bahaya," menurut Kirby.
Pasca Agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat, jumlah kematian akibat dibunuh Israel melonjak menjadi paling sedikit 10.966 warga sipil, dengan lebih dari 28.500 individu terluka, demikian yang diumumkan Kementerian Kesehatan dalam pembaruan pada malam ini.
Baca Juga: Perbedaan Jeda Kemanusiaan dan Gencatan Senjata Kemanusiaan terkait Perang Israel-Hamas
Dalam pernyataannya, Kementerian kesehatan Palestina di Gaza menyatakan jumlah kematian akibat dibunuh tentara Israel di Jalur Gaza mencapai 10.790 warga sipil, sementara jumlah kematian di Tepi Barat meningkat menjadi 176 orang. Selain itu, 26.000 warga Palestina terluka di Gaza, dan hampir 2.450 lainnya di Tepi Barat.
Pada tanggal 29 Oktober, kata kementerian, dilaporkan bahwa sekitar 2.650 warga Palestina, termasuk setidaknya 1.400 anak, hilang, yang mungkin terjebak atau tewas di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan.
Dari 35 rumah sakit di Gaza, 18 saat ini tidak beroperasi karena kampanye pengeboman Israel dan habisnya cadangan bahan bakar.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : WAFA / Anadolu