Serangan Israel Bantai Anak-anak di Kamp Pengungsian Palestina, Warga: Tak Ada Hamas di Sini!
Kompas dunia | 6 November 2023, 11:48 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Pasukan Israel kembali mengebom kamp-kamp pengungsian Palestina sepanjang akhir pekan ini dan menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak. Israel diketahui mengebom tiga kamp pengungsian dalam kurun 24 jam pada Minggu (5/11/2023).
Otoritas Israel mengklaim pihaknya selalu mengincar target-target Hamas ketika mengebom Jalur Gaza dan menuduh organisasi Palestina itu menggunakan warga sipil sebagai "tameng." Namun, warga di kamp pengungsian membantah menegaskan tidak ada Hamas di kamp pengungsian yang dibom.
Di kamp pengungsian Maghazi, serangan udara Israel menghancurkan sejumlah gedung tinggi yang menjadi tempat bermukim warga. Seorang penduduk Maghazi, Arafat Abu Mashaia menyebut tidak ada Hamas di kamp itu dan menegaskan apa yang dilakukan Israel adalah "pembantaian."
"Ini benar-benar pembantaian. Semua yang ada di sini adalah orang yang damai. Saya menantang siapa pun yang menyebut ada pejuang (Palestina) di sini," kata Mashaia.
Baca Juga: Pasukan Israel Klaim Duduki Sisi Utara Gaza, Putus Akses Internet untuk Ketiga Kalinya
Kamp pengungsian Maghazi pun terletak di "zona evakuasi" yang ditetapkan Israel. Militer Israel berulangkali memerintahkan penduduk Gaza berpindah ke "zona evakuasi" tersebut, tetapi tidak ada tempat yang aman dari serangan udara.
Salah satu penduduk kamp pengungsian Maghazi lain, Said Al-Nejma menyebut anak-anak Palestina turut menjadi korban pengeboman Israel.
"Sepanjang malam, saya dan pria-pria lain berusaha mengevakuasi korban tewas dari reruntuhan. Kami mengangkat anak-anak, terpotong-potong, daging yang tercabik-cabik," kata Said dikutip Al Jazeera.
Hampir setengah korban serangan Israel di Jalur Gaza adalah anak-anak. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, per Minggu (5/11), sebanyak 4.008 anak-anak terbunuh serangan Israel. Total korban jiwa mencapai 9.770.
Jurnalis Al Jazeera di Khan Yunis, Jalur Gaza, Hani Mahmud menyebut Israel terlihat meluncurkan "serangan sistematis" ke kamp-kamp pengungsian Palestina. Ia juga menyebut warga Gaza enggan menuruti perintah evakuasi karena militer Israel terus mengebom wilayah tengah dan selatan Gaza.
"Serangan udara berulang di kamp-kamp pengungsian di tengah dan selatan Gaza adalah alasan mengapa orang-orang tidak menuruti pengumuman Israel yang menjamin koridor aman untuk bepergian ke selatan (Gaza)," kata Mahmud.
Baca Juga: Korban Pembunuhan Israel di Gaza Jadi 9.770 Orang, di Antaranya 4.800 Anak dan 2.550 Perempuan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Al Jazeera