> >

Korban Tewas Serangan Israel Lampaui 9.400 Orang, Tel Aviv Disebut Sengaja Sasar Rumah Sakit

Kompas dunia | 5 November 2023, 01:05 WIB
Warga Palestina memeluk jenazah keluarga yang terbunuh serangan Israel di Deir Al-Balah, Gaza, Rabu (1/11/2023). Jumlah korban tewas dibunuh serangan militer Israel di Gaza mencapai 9.488 warga sipil pada hari Sabtu, (4/11/2023), di antaranya 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan, dengan 24.000 orang terluka, serta 2.200 orang masih di bawah puing-puing, termasuk 1.200 anak-anak. (Sumber: Fatima Shbair/Associated Press)

KOTA GAZA, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas dibunuh serangan militer Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza mencapai 9.488 warga sipil, kata Kementerian Kesehatan Gaza, Sabtu (4/11/2023).

"Di antara para korban termasuk 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan, sementara 24.000 orang lainnya terluka," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, dalam konferensi pers di Kota Gaza seperti dilaporkan Anadolu.

"Tujuh puluh persen (70%) dari korban agresi ini adalah anak-anak, perempuan, dan lansia," tambah juru bicara tersebut.

Al-Qudra juga menyebutkan, "Kementerian menerima laporan tentang 2.200 orang yang masih hilang di bawah puing-puing, termasuk 1.250 anak-anak, sejak dimulainya agresi terhadap Gaza."

"Sebanyak 150 petugas kesehatan tewas dibunuh Israel dan 27 ambulans hancur dan tidak bisa digunakan akibat agresi Israel terhadap Jalur Gaza," tambah Qudra.

Baca Juga: PBB: Bendera Kami Tak Mampu Lagi Lindungi Nyawa Warga Palestina, Sudah Tidak Ada Tempat Aman di Gaza

Korban anak-anak dari serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza dekat Rumah Sakit Indonesia. Jumlah korban tewas dibunuh serangan militer Israel di Gaza mencapai 9.488 warga sipil pada hari Sabtu, (4/11/2023), di antaranya 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan, dengan 24.000 orang terluka, serta 2.200 orang masih di bawah puing-puing, termasuk 1.200 anak-anak. (Sumber: AP Photo)

Dia juga menuduh Israel "secara sengaja menargetkan lebih dari 105 institusi kesehatan, yang menyebabkan 16 rumah sakit dan 32 pusat perawatan primer tidak dapat digunakan akibat serangan yang disengaja dan kelangkaan bahan bakar oleh Israel."

"Rumah sakit di Gaza sekarang penuh sesak dengan orang-orang yang terluka dan kasus berbahaya lainnya, dan kita kehilangan banyak korban setiap hari karena tidak ada intervensi medis yang tersedia bagi mereka di rumah sakit Gaza," katanya.

"Pendudukan dengan sengaja mencegah evakuasi para korban dari rumah sakit di Utara Jalur Gaza dan Kota Gaza ke selatan Gaza, sepanjang jalan hingga perlintasan darat Rafah," kata Qudra.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan 15 warga Palestina tewas dan 26 lainnya terluka pada Jumat dalam serangan Israel yang menargetkan ambulans di depan Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza.

Pasukan Israel memperluas serangan udara dan darat mereka di Jalur Gaza, yang telah terus menerima serangan udara sejak serangan mendadak oleh kelompok Palestina, Hamas, pada tanggal 7 Oktober.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU