China Hilangkan Israel dari Tanah Palestina di Peta Online, Disebut Wakili Ambiguitas Beijing
Kompas dunia | 4 November 2023, 09:30 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Sejumlah peta online China telah menghilangkan Israel dari tanah Palestina.
Hal itu berdasarkan laporan dari Wall Street Journal yang diterbitkan Senin (30/10/2023).
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pengguna internet di China bingung bahwa nama Israel tak lagi muncul di peta online dari sejumlah laman terkenal negara itu seperti Baidu dan Alibaba.
Dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (31/10/2023), sikap China itu disebut mewakili ambiguitas yang cocok dengan diplomasi Beijing yang tidak jelas di Timur Tengah.
Baca Juga: Hizbullah Peringatkan AS yang Bantu Israel, Disuruh Ingat Kekalahannya di Timur Tengah
Juga yang kerap kontras dengan perhatiannya terhadap peta secara umum.
“Peta berbahasa China online Baidu membatasi perbatasan Israel yang diakui secara internasional, serta wilayah Palestina ditambah kota-kota utama, tetapi tidak secara jelas mengidentifikasi nama negara tersebut,” tulis Wall Street Journal.
Media tersebut menambahkan hal serupa terjadi pada peta online Amap milik Alibaba, yang bahkan negara kecil seperti Luksemburg ditandai dengan jelas.
Pemerintah China pun langsung merespons mengenai hilangnya nama Israel dari peta tersebut.
“China dan Israel memiliki hubungan diplomatik yang normal. Negara terkait ditandai dengan jelas pada standar yang dikeluarkan oleh otoritas kompeten China,” kata Juru Bicara Menteri Luar Negeri China dikutip dari CNN, Kamis (2/11/2023).
Sementara itu, Juru Bicara Baidu Maps mengungkapkan mengapa nama Israel tak muncul dalam peta mereka.
“Jika ruang terbatas, peta kami mungkin tidak menampilkan nama atau bendera wilayah tertentu,” katanya.
“Pengguna dapat menemukan negara atau wilayah terkait Baidu Maps hanya dengan menggunakan ruang pencarian peta,” ujarnya.
Baca Juga: Israel Benarkan Serangan ke Rumah Sakit Shifa di Gaza, Berdalih Hamas Miliki Markas di Bawahnya
Perkembangan ini terjadi di tengah laporan anti-Zionis dan sentimen anti-semit yang meninggi di media sosial China.
Media Pemerintah China telah menyalahkan Amerika Serikat (AS) telah memicu konflik sepihak, sembari melanggengkan kendali Yahudi atas politik Amerika.
Pemerintah China sendiri menolak mengutuk tindakan Hamas, meski Israel memintanya.
Bahkan mereka malah menyalahkan Israel karena semakin merebaknya kekerasan dan kehancuran, sambil terus menyerukan agar gencatan senjata segera dilakukan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Middle East Monitor