PBB: Bendera Kami Tak Mampu Lagi Lindungi Nyawa Warga Palestina, Sudah Tidak Ada Tempat Aman di Gaza
Kompas dunia | 4 November 2023, 07:33 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Direktur UNRWA di Gaza, Thomas White, hari Jumat, (3/11/2023) menyatakan bendera PBB sudah tidak lagi cukup untuk melindungi nyawa warga Palestina yang mencari perlindungan di gedung-gedung PBB.
"Kami bahkan tidak dapat memberikan mereka keamanan di bawah bendera PBB," ujar White mengacu pada hampir 700.000 warga sipil Palestina yang mencari perlindungan di gedung-gedung PBB di Jalur Gaza, termasuk sekolah, seperti yang dilaporkan oleh WAFA pada Jumat, (3/11/2023).
Ia mengatakan lebih dari 50 fasilitas PBB rusak akibat pengeboman Israel, termasuk lima yang menjadi sasaran langsung, yang hingga saat ini membunuh 38 orang yang mencari perlindungan di sana.
White mengungkapkan ketakutannya bahwa jumlah ini akan meningkat "secara signifikan," terutama di wilayah utara Jalur Gaza, karena Badan PBB untuk Pengungsi Palestina tersebut memastikan sudah kehilangan kontak dengan banyak pusat perlindungan.
Ia juga mencatat 72 staf UNRWA tewas dibunuh Israel sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober.
"Kenyataannya, kami kehilangan kontak dengan banyak tempat perlindungan di bagian utara," ujar White saat menyampaikan kepada perwakilan negara-negara anggota UNRWA mengenai situasi kemanusiaan di sana.
"Ini adalah orang-orang yang mencari perlindungan di bawah bendera PBB, mencari perlindungan di bawah hukum kemanusiaan internasional," dengan tegas ia menekankan, "Mari kita bicara terang benderang, saat ini tidak ada tempat yang aman di Gaza."
Baca Juga: Israel Serang Konvoi Ambulans Dekat RS Indonesia di Gaza, Puluhan Tewas dan Terluka
Dalam 24 jam terakhir, dua staf UNRWA tewas, sehingga total menjadi 72 staf UNRWA tewas dibunuh Israel sejak 7 Oktober. Sebanyak 690.000 pengungsi Palestina saat ini mencari perlindungan di 149 fasilitas PBB di seluruh Jalur Gaza.
Jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan militer Israel yang berkepanjangan di Jalur Gaza kini mencapai 9.227, demikian yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat, (3/11/2023).
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : WAFA / Anadolu