> >

Xi Jinping dan Joe Biden Bakal Bertemu di KTT APEC, Hasil Kejutan Kunjungan Menlu China ke AS

Kompas dunia | 1 November 2023, 02:55 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, hari Senin, (30/10/2023) mengumumkan hasil kunjungan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, ke Amerika Serikat (AS), yang menghasilkan kesepakatan penting tentang niat kedua negara untuk menjaga dan memperkuat hubungan antara China dan Amerika Serikat. (Sumber: US Embassy Jakarta)

BEIJING, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengumumkan hasil kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke Amerika Serikat (AS), Senin (30/10/2023). Kunjungan itu menghasilkan kesepakatan penting tentang niat kedua negara untuk menjaga dan memperkuat hubungan antara China dan AS.

Dalam pernyataannya, Wang Wenbin menyampaikan China dan AS secara serius dan konstruktif melakukan dialog strategis yang mendalam tentang berbagai isu kepentingan bersama.

Kedua negara berkomunikasi dengan semangat kesetaraan dan saling menghormati, dan hasilnya adalah pesan positif yang menekankan pentingnya menjaga dan meningkatkan stabilitas hubungan antara China dan AS.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan kunjungan penting ke AS pada 26-28 Agustus 2023. Selama kunjungannya, ia bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, serta melakukan dua putaran pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Selain itu, Wang Yi juga bertemu dengan perwakilan komunitas strategis dan bisnis AS.

Wang Wenbin menambahkan kedua negara sepakat dialog China dan AS punya peranan penting dan diperlukan. Kedua belah pihak berharap hubungan bilateral dapat segera stabil dan bergerak menuju perbaikan.

Rencananya, kedua kepala negara akan bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC di San Francisco, AS, untuk melanjutkan pembicaraan penting ini.

Wang Wenbin menekankan pentingnya kembali merujuk kepada pertemuan di Bali secara serius, bertindak sesuai dengan pemahaman bersama, mengatasi hambatan, dan mempercepat pencapaian kesepakatan yang bermanfaat bagi kedua negara.

Baca Juga: Laut China Selatan Memanas, Joe Biden Sebut AS akan Bela Filipina jika Diserang China

Presiden China Xi Jinping. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, hari Senin, (30/10/2023) mengumumkan hasil kunjungan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, ke Amerika Serikat (AS), yang menghasilkan kesepakatan penting tentang niat kedua negara untuk menjaga dan memperkuat hubungan antara China dan Amerika Serikat. (Sumber: AP Photo)

Dalam beberapa hari mendatang, China dan AS akan mengadakan pertemuan mengenai berbagai isu, termasuk urusan maritim, pengendalian senjata, nonproliferasi, dan kebijakan luar negeri. Kedua belah pihak juga sepakat untuk meningkatkan jumlah penerbangan langsung antara keduanya.

Menlu Wang Yi menegaskan bahwa kedua belah pihak harus bekerja keras untuk menjaga stabilitas hubungan China-AS dan mengarahkannya kembali ke jalur yang sehat dan stabil seperti pada awalnya.

Wang Yi juga menyoroti lima aspek penting yang harus diikuti untuk menjaga hubungan China-AS yang berkelanjutan, termasuk kesetujuan bersama yang telah dicapai oleh kedua pemimpin, stabilisasi hubungan bilateral, menjaga saluran komunikasi terbuka, mengelola perbedaan dengan bijaksana, dan memprioritaskan kerja sama yang saling menguntungkan.

Selain itu, Wang Yi menggarisbawahi ancaman terbesar terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah "kemerdekaan Taiwan". Ia menekankan pentingnya menentang kemerdekaan Taiwan secara tegas, dan harapan tindakan AS akan mencerminkan hal ini dalam kebijakan dan tindakan mereka.

Wang Yi juga membahas masalah Laut China Selatan dan berbagai isu global, seperti konflik Palestina-Israel, nuklir Ukraina, dan Semenanjung Korea.

Dalam konteks AS, Wang Yi mencatat bahwa AS menghargai hubungan mereka dengan China, termasuk interaksi yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

AS berharap agar hubungan bilateral tetap stabil dan berkelanjutan, dan bersedia untuk memperkuat komunikasi dengan China untuk mencegah kesalahpahaman, menjelajahi bidang-bidang kerja sama yang penting, serta mempersiapkan pertukaran tingkat tinggi selanjutnya antara kedua negara.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU