Korban Jiwa Serangan Israel ke Jalur Gaza Tembus 7.000, Termasuk 3.000 Anak-Anak
Kompas dunia | 26 Oktober 2023, 21:39 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan bahwa jumlah korban jiwa akibat operasi pengeboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober hingga Kamis (26/10/2023) telah mencapai 7.028 tewas. Jumlah korban jiwa ini termasuk 2.913 anak-anak, 1.709 perempuan, dan 397 lansia.
Korban luka akibat pengeboman terus-menerus Israel di Jalur Gaza mencapai 17.439 orang. Korban luka memenuhi rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza yang mengalami krisis akibat kurangnya stok obat-obatan dan bahan bakar untuk menghidupkan generator.
Dalam kurun yang sama, korban kekerasan dan serangan Israel di Tepi Barat mencapai 104 tewas dan 1.836 terluka. Pada Kamis (26/10), militer Israel dilaporkan menembak mati seorang anak 17 tahun di kamp pengungsian Jalazone, Tepi Barat. Seorang anak berusia 14 tahun juga terluka karena ditembak Israel.
Baca Juga: Warga Gaza Utara Pilih Pulang ke Rumah karena di Selatan Juga Sama: Terbunuh Serangan Israel
Sementara itu, korban jiwa di pihak Israel usai serangan Hamas pada 7 Oktober lalu tercatat 1.405 tewas dan 5.431 terluka.
Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengecam jumlah kematian anak di Jalur Gaza akibat serangan udara Israel. Direktur Regional UNCEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Adele Khodr mendesak jeda kemanusiaan segera ditetapkan untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban.
"Situasi di Jalur Gaza adalah noda yang terus membesar dalam kesadaran kolektif kita. Tingkat kematian dan cedera anak (di Gaza) sungguh mengejutkan," kata Khodr dikutip Al Jazeera.
"Yang lebih menakutkan adalah fakta bahwa kecuali situasi diredakan, dan kecuali bantuan kemanusiaan diizinkan, termasuk makanan, air, obat-obatan, dan minyak, angka kematian harian akan terus meningkat," lanjutnya.
Selain menewaskan ribuan orang, operasi pengeboman Israel di Jalur Gaza diperkirakan telah menghancurkan atau merusak 45 persen unit perumahan di Jalur Gaza. Israel juga menyerang 219 fasilitas pendidikan, termasuk 29 sekolah yang dikelola PBB.
Israel juga menewaskan 101 petugas kesehatan dan menyerang sekitar 50 ambulans. Sekitar 130 bayi baru lahir juga terancam karena kurangnya bahan bakar rumah sakit untuk menghidupkan generator.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV