> >

Pernyataan Kemlu Soal Insiden Markas UNIFIL di Lebanon Tertembak, Sudah Siap Jika Kondisi Memburuk

Kompas dunia | 26 Oktober 2023, 23:00 WIB
Pasukan perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL. Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan pernyataan sehubungan serangan roket yang sempat mengenai markas Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) pada 15 Oktober 2023 lalu (Sumber: UNIFIL)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal,  menyampaikan pernyataan sehubungan serangan roket yang sempat mengenai markas Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) pada 15 Oktober 2023 lalu. UNIFIL sendiri beranggotakan ribuan tentara dari berbagai negara, termasuk 1.232 personel dari Indonesia.

Lalu Muhammad Iqbal menyebut pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan kontingen Indonesia di UNIFIL untuk memverifikasi kabar serangan tersebut. Iqbal menegaskan tidak ada serangan yang diarahkan langsung ke markas kontingen Indonesia.

Baca Juga: Roket Hantam Markas Besar UNIFIL di Perbatasan Lebanon - Israel, Pasukan Indonesia Bertugas di Sana

"Memang terjadi peningkatan intensitas saling serang antara Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan Libanon-Israel. Namun, tidak ada serangan yang diarahkan langsung ke Markas Kontingen Indonesia," kata Iqbal dalam rilis yang diterima Kompas TV, Kamis (26/10/2023).

Iqbal pun memastikan bahwa seluru kontingen Indonesia di UNIFIL Lebanon dalam kondisi aman. Ia menyebut kontingen Indonesia turut bertugas di selatan Lebanon, sepanjang perbatasan negara itu dengan Israel.

"Kontingen Indonesia sudah memiliki  rencana kontijensi jika kondisi keamanan semakin memburuk," kata Iqbal.

Kelompok Hizbullah di Lebanon diketahui terlibat baku tembak dengan militer Israel menyusul operasi pengeboman di Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu. Baku tembak ini dilaporkan semkin intens dua pekan belakangan.

Puluhan anggota Hizbullah dilaporkan terbunuh selama baku tembak terebut. Sedangkan Israel mengonfirmasi sejumlah pasukannya terbunuh dalam baku tembak lawan Hizbullah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan Hizbullah untuk tidak ikut campur dalam peperangan yang dilangsungkan Israel di Jalur Gaza. Namun, Hizbullah mengancam akan bertindak jika Israel meluncurkan invasi darat ke Gaza.

 

Pada Rabu (25/10), pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah dilaporkan bertemu dengan petinggi Hamas dan Jihad Islam Palestina di Beirut, Lebanon. Ketiganya disebut bersepakat mengenai langkah selanjutnya yang akan diambil terhadap Israel.

Baca Juga: Menteri Spanyol Ajak Eropa Embargo Israel dan Pidanakan Netanyahu: Mari Hentikan Genosida

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU