Raja Yordania Minta Macron Hentikan Israel Serang Gaza: jika Tidak, akan Ada Ledakan di Timur Tengah
Kompas dunia | 26 Oktober 2023, 01:30 WIBMesir dan Yordania, hari Sabtu (21/10/2023) kemarin, dengan keras menolak arus pengungsi Palestina dari Gaza masuk Mesir maupun Yordania dan mengkritik tindakan Israel di Gaza dalam sebuah pertemuan puncak di Mesir.
Hal ini menunjukkan dua sekutu Barat yang sudah berdamai dengan Israel sejak beberapa dekade yang lalu mulai kehilangan kesabaran dengan perang Israel selama dua minggu terhadap Hamas.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi, yang menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, sekali lagi menolak pembicaraan mengenai pemindahan 2,3 juta warga Palestina Gaza ke Semenanjung Sinai dan memperingatkan tentang "penghapusan tujuan Palestina".
Raja Yordania Abdullah II, menyebut pengepungan dan pengeboman Gaza oleh Israel sebagai "kejahatan perang." seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Sabtu (21/10).
Pidato-pidato tersebut mencerminkan kemarahan yang semakin berkembang di wilayah tersebut, bahkan di antara mereka yang memiliki hubungan dekat dengan Israel dan sering berperan sebagai mediator. Ini terjadi ketika perang yang dipicu oleh serangan brutal Hamas pada 7 Oktober memasuki minggu ketiga dengan bertambahnya korban dan tanpa tanda-tanda akhir.
Penolakan mereka didasari oleh kekhawatiran bahwa Israel ingin memaksa pengusiran permanen warga Palestina ke negara mereka dan membatalkan tuntutan Palestina untuk mendirikan negara.
Yordania, yang berbatasan dengan Tepi Barat di sebelah barat, menyerap sebagian besar warga Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka selama perang yang melibatkan penciptaan Israel pada tahun 1948.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Straits Times