> >

Anak Gaza Mulai Tulis Identitas dan Gelang Pengenal agar Dikenali bila Tewas Dibunuh Serangan Israel

Kompas dunia | 25 Oktober 2023, 22:45 WIB
Mulai banyak warga Palestina menggunakan gelang tanda pengenal, serta menuliskan identitas dengan spidol di berbagai bagian tubuh, dengan harapan dapat menemukan atau ditemukan orang yang mereka cintai jika mereka tewas dibunuh Israel. (Sumber: TRT World)

Pemakaman massal telah disahkan oleh para ulama muslim setempat. Sebelum pemakaman, petugas medis menyimpan foto dan sampel darah jenazah serta memberikan nomor identifikasi.

Militer Israel meminta penduduk untuk meninggalkan bagian utara Jalur Gaza, salah satu daerah paling padat penduduk di dunia, dan menuju selatan karena dianggap lebih aman. Namun, serangan udara tetap terjadi di seluruh enklave yang dikuasai Hamas.

Juru bicara militer Israel mengatakan, "Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mendorong penduduk di utara Jalur Gaza untuk memindahkan diri ke selatan dan tidak tinggal di dekat target Hamas di dalam Kota Gaza."

"Namun pada akhirnya, Hamas memang sudah bercampur di antara penduduk sipil di seluruh Jalur Gaza. Jadi, di mana pun target Hamas muncul, IDF akan menghujaninya untuk menggagalkan kemampuan kelompok tersebut, sambil mengambil langkah-langkah yang memungkinkan untuk mengurangi kerusakan pada warga sipil yang tidak terlibat," ujar juru bicara militer Israel tersebut.

Militer Israel meningkatkan serangan udara di selatan Gaza semalaman setelah satu dari hari-hari paling mematikan bagi warga Palestina sejak tanggal 7 Oktober.

Pemimpin dunia mendesak penghentian pertempuran untuk memungkinkan bantuan masuk ke enklave yang terkepung, yang kekurangan air, makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Sebanyak 756 warga Palestina, termasuk 344 anak-anak, tewas dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu. Mereka mengatakan setidaknya 6.546 warga Palestina telah tewas akibat bombardemen Israel sejak tanggal 7 Oktober, termasuk 2.704 anak-anak.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times / TRT World


TERBARU