AS Kirim Kapal Komando ke Dekat Palestina untuk Pimpin 2 Kapal Induk, Intervensi AS di Depan Mata?
Kompas dunia | 20 Oktober 2023, 09:41 WIBGAETA, KOMPAS.TV - Komandan Armada ke 6 AL AS di Eropa bersama kapal komando dan kendali USS Mount Whitney dikerahkan ke Laut Mediterania Timur sebagai bagian dari peningkatan militer AS di wilayah tersebut untuk mendukung Israel dalam perang sengit melawan Hamas, demikian diumumkan oleh militer AS hari Rabu, (18/10/2023).
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan hari Kamis, (19/10/2023), Angkatan Laut AS mengatakan USS Mount Whitney, yang merupakan kapal flagship Armada Ke-6, meninggalkan pangkalan Gaeta, Italia, "untuk mendukung operasi AS." Juru bicara Angkatan Laut juga memastikan komandan Armada Ke-6, Laksamana Madya bintang tiga Thomas Ishee bersama stafnya ikut dalam perjalanan ini.
Keberangkatan USS Mount Whitney dan Laksamana Thomas Ishee ini beberapa hari usai Pentagon memastikan pengiriman kelompok kapal induk kedua ke perairan Palestina dan juga akan memindahkan dua kapal yang membawa unit tempur pasukan Korps Marinir ke sana.
Selain sebagai pertunjukan kekuatan tambahan dan dukungan, kehadiran kapal komando dan laksamana berbintang tiga ini dapat memperlancar operasi dengan menyediakan pemimpin senior yang berada dalam jarak dekat bagi formasi besar dua kapal induk yang masing-masing dikomandoi dua laksamana bintang satu.
Saat ini, Angkatan Laut menempatkan kelompok kapal induk USS Gerald R. Ford di dekat pantai Israel berkekuatan enam kapal perang yang dikomandoi Laksamana Muda berbintang satu Erik Eslich. Kelompok kapal induk USS Dwight D. Eisenhower, yang akan tiba di wilayah tersebut dalam waktu dekat, juga dikomandoi oleh Laksamana berbintang satu Marc Miguez.
Unit ekspedisi Korps Marinir, yang tiba-tiba menghentikan pelatihan yang telah dijadwalkan di Kuwait minggu lalu, sedang dalam perjalanan ke "perairan di dekat Israel," kata pejabat Pentagon.
Pergerakan ini berlangsung seiring dengan perintah Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk menambahkan kemampuan militer tambahan ke wilayah tersebut. Unit Ekspedisi Marinir Ke-26, atau MEU, punya kemampuan untuk melakukan operasi amfibi dan menanggapi krisis, di antara misi-misi lainnya, kata pejabat tersebut.
Baca Juga: AS Kirim Kapal Induk Kedua ke Dekat Perairan Palestina, Situasi Makin Menegangkan
Belum jelas operasi apa yang akan diberikan kepada unit tempur Marinir AS ini karena mereka sedang dalam perjalanan ke wilayah tersebut sebagai respons terhadap perang antara Israel dan Hamas yang pecah awal bulan ini.
Pejabat Pentagon mengindikasikan kemampuan militer Amerika Serikat lainnya mungkin segera dipindahkan ke wilayah tersebut juga, menyusul penempatan dua kelompok kapal induk untuk memberikan bantuan kepada Israel dan menghalangi kelompok atau negara lain untuk ikut campur dalam perang tersebut.
"MEU Ke-26 saat ini menuju perairan di dekat Israel," kata pejabat Pentagon hari Senin. "Jika diperintahkan, mereka dapat berpartisipasi dalam beberapa jenis operasi sebagai dukungan bagi Israel."
Kapal Komando USS Mount Whitney punya awak sebanyak lebih dari 300 orang, dengan kemampuan komando dan pusat elektronik yang mampu "menerima, memproses, dan mentransmisikan jumlah data yang besar dan aman dari dan ke manapun di Bumi."
Selain aset yang telah dikerahkan, Departemen Pertahanan Amerika Serikat hari Selasa mengumumkan mereka juga telah memerintahkan sekitar 2.000 tentara dalam kewaspadaan tinggi dan siap penugasan tempur dan dikirim kapan saja.
Pada saat pengumuman tersebut, pejabat pertahanan mengatakan mereka tidak mengetahui unit-unit khusus mana yang telah menerima perintah tersebut.
Hingga saat ini, pejabat pertahanan dan Gedung Putih telah dengan tegas menyatakan aset militer Amerika Serikat di dekat pantai Israel atau di wilayah terdekat tidak sedang melakukan operasi penyerangan terhadap Hamas atau Jalur Gaza.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Navy Times / US Navy / Military.com