> >

Sebut Israel Langgar Aturan Kemanusiaan dalam Perang, PBB Upayakan Akses Bantuan ke Gaza

Kompas dunia | 17 Oktober 2023, 16:30 WIB
Anak laki-laki Palestina terluka parah di rumah sakit Al-Shifa, Senin (16/10/2023). Wasekjen PBB urusan Kemanusiaan Martin Griffiths menyatakan PBB saat ini tengah diskusi mendalam dengan Israel, Mesir, dan pihak lain untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat mencapai Gaza lewat perbatasan Rafah, mengungkapkan ia sangat berharap akan segera ada kabar baik, Selasa (17/10/2023). (Sumber: AP Photo / Abed Khaled)

Truk-truk bantuan terhenti di perbatasan Mesir dan Gaza saat warga dan kelompok kemanusiaan menuntut pasokan air, makanan, dan bahan bakar untuk generator yang sekarat. Mereka menyebut wilayah Palestina yang kecil itu telah disegel oleh Israel setelah serangan Hamas minggu lalu, dan saat ini berada di ambang bencana kemanusiaan.

Di Gaza, rumah sakit hampir kehabisan listrik. Nyawa ribuan pasien pun kian terancam. Sementara, ratusan ribu warga Palestina yang terusir dari rumah mereka, mencari air dan roti yang langka.

Sembari mempersiapkan invasi darat, Israel terus melancarkan serangan udara yang memporakporandakan seluruh Gaza. Sementara itu, Hamas terus meluncurkan serangan roket, dan ketegangan meningkat di dekat perbatasan Israel-Lebanon.

Lebih dari satu minggu setelah Israel memutus pasokan masuk ke Gaza, semua mata tertuju pada perlintasan Rafah, satu-satunya akses Gaza ke Mesir.

Para perantara mencoba mencapai gencatan senjata yang akan memungkinkan bantuan masuk dan warga asing yang terjebak, keluar. Serangan udara Israel membuat perlintasan itu ditutup minggu lalu, tetapi pada Senin (16/10), masih belum jelas siapa yang menjaga perlintasan tetap ditutup.

Blinken, yang kembali ke Israel setelah melakukan tur ke enam negara di kawasan Arab, mengatakan AS dan Israel sepakat mengembangkan rencana untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil di Gaza.

Meskipun detailnya masih sedikit, rencana ini akan mencakup kemungkinan menciptakan area yang membantu menjauhkan warga sipil dari bahaya.

Israel sendiri telah mengungsikan penduduk di dekat perbatasan utara dengan Lebanon, di mana militer telah beberapa kali bertukar tembakan dengan kelompok Hezbollah atau Hizbullah yang didukung oleh Iran.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU