Pria Bersenjata Bunuh Dua Warga Swedia di Brussels, Pertandingan Sepak Bola Belgia-Swedia Dihentikan
Kompas dunia | 17 Oktober 2023, 08:08 WIBBRUSSELS, KOMPAS.TV — Seorang pria bersenjata menembak mati dua warga Swedia di Brussels, Senin (16/10/2023). Akibat kejadian ini, pihak berwenang menghentikan pertandingan sepak bola Swedia-Belgia.
Selain itu, lebih dari 35.000 penggemar sepak bola harus bersembunyi di stadion nasional selama berjam-jam, ketika pihak berwenang memberlakukan peringatan teror tertinggi di ibukota Belgia tersebut.
Pembunuhan itu terjadi sekitar 5 kilometer dari stadion tempat lebih dari 35.000 penggemar sepakbola berkumpul untuk menonton pertandingan antara Belgia-Swedia. Kemudian pertandingan harus dihentikan ketika ada peringatan dari pihak berwenang.
“Masyarakat harus waspada secara aktif dan menghindari perjalanan yang tidak perlu,” kata juru bicara pusat anti-teror Laura Demullier, seraya menambahkan bahwa prioritas utama pihak berwenang adalah mengeluarkan ribuan penggemar dengan aman dari Stadion King Baudouin.
Badan tersebut mengatakan kewaspadaan teror di seluruh negara dinaikkan ke tingkat tertinggi kedua. Menaikkan tingkat teror di ibu kota berarti adanya ancaman yang sangat serius.
Baca Juga: Ketegangan Israel dan Lebanon Ikut Meningkat, 3 Hizbullah Tewas Akibat Penembakan
“Saya baru saja menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada @SwedishPM menyusul serangan mengerikan malam ini terhadap warga Swedia di Brussels,” kata Perdana Menteri Alexander De Croo De Croo. Dia menambahkan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, “Sebagai mitra dekat, perang melawan terorisme adalah hal yang penting yang harus dilakukan bersama,” ujarnya.
Eric Van Duyse, juru bicara kantor kejaksaan federal, mengatakan kepada wartawan bahwa penyelidikan dipusatkan pada kemungkinan motivasi teroris dalam penembakan tersebut.
“Pada malam harinya, klaim tanggung jawab diposting di media sosial, direkam oleh seseorang yang mengaku sebagai penyerang. Orang ini mengaku terinspirasi oleh ISIS,” kata Van Duyse seperti dikutip dari The Associated Press.
“Kewarganegaraan Swedia dari para korban dikemukakan sebagai kemungkinan motif tindakan tersebut. Saat ini, tidak ada elemen yang menunjukkan kemungkinan adanya hubungan dengan situasi Israel-Palestina,” tambahnya.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV