Roket Hantam Markas Besar UNIFIL di Perbatasan Lebanon - Israel, Pasukan Indonesia Bertugas di Sana
Kompas dunia | 16 Oktober 2023, 07:17 WIBBEIRUT, KOMPAS.TV - Sebuah roket menghantam markas besar misi pemeliharaan perdamaian PBB untuk Lebanon UNIFIL (United Nations Interm Force in Lebanon) di selatan Lebanon, tepatnya di kota pesisir Naqoura ketika bentrokan antara kelompok Hizbullah dan sekutunya melawan militer Israel meningkat pada hari Minggu, (15/10/2023).
UNIFIL mengatakan tidak ada yang terluka meskipun pasukan perdamaian tidak berada di perlindungan. Misi ini tidak menyebutkan dari mana roket tersebut berasal tetapi menyatakan kekecewaan, mengatakan meskipun upaya UNIFIL untuk mendeskalasi situasi, kekerasan terus berlanjut, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Senin, (16/10/2023).
Beberapa media Lebanon setempat mengatakan roket itu ditembakkan dari posisi kelompok Hamas di selatan Lebanon, dengan tujuan mencapai Israel, tetapi jatuh meleset jauh dari sasaran dan mengenai markas besar UNIFIL. Associated Press tidak dapat mengonfirmasi sumber roket tersebut.
Pasukan perdamaian PBB patroli di perbatasan Lebanon-Israel karena ketegangan meningkat. Hizbullah, sekutu kunci Hamas, bersumpah akan membalas Israel jika mereka melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza yang diblokade.
UNIFIL adalah misi pasukan perdamaian PBB, dibuat untuk mengawasi penarikan pasukan Israel dari selatan Lebanon pada tahun 1978 dan memperluas perannya setelah perang selama sebulan tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah yang berakhir dengan kebuntuan.
Bentrokan lintas perbatasan antara faksi bersenjata di Lebanon dan Israel meningkat hari Minggu, dengan kelompok Hizbullah menembakkan roket dan pasukan Israel merespons dengan tembakan artileri.
Tentara Israel juga melaporkan adanya penembakan terhadap salah satu pos perbatasannya. Pertempuran ini menewaskan setidaknya satu orang di pihak Israel dan melukai beberapa orang di kedua sisi perbatasan.
Baca Juga: Pasukan UNIFIL PBB di Lebanon Termasuk Indonesia Siaga Penuh, Minta Israel dan Hezbollah Tahan Diri
Hizbullah atau Hezbollah yang didukung Iran, sekutu penguasa Hamas di Gaza dan sekaligus musuh bebuyutan Israel, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menembakkan roket ke posisi militer Israel di kota perbatasan utara Shtula sebagai balasan atas serangan artileri Israel yang menewaskan juru video Reuters, Issam Abdallah, hari Jumat dan dua warga sipil Lebanon hari Sabtu.
Namun, juru bicara Hezbollah, Rana Sahili, mengatakan peningkatan intensitas pertukaran tembakan pada hari Minggu ini tidak mengindikasikan bahwa Hezbollah telah memutuskan untuk sepenuhnya terlibat dalam perang antara Hamas-Israel. Pertempuran di perbatasan hanyalah "pertempuran kecil" dan merupakan "peringatan," katanya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press