> >

Warga Gaza Menolak Perintah Israel untuk Kabur: Tak Ada Tempat Aman di Mana Saja

Kompas dunia | 15 Oktober 2023, 07:47 WIB
Warga Palestina melarikan diri dari Gaza utara ke selatan setelah tentara Israel mengeluarkan peringatan evakuasi yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada populasi lebih dari 1 juta orang di Gaza utara dan Kota Gaza untuk mencari perlindungan di selatan menjelang kemungkinan invasi darat Israel, Jumat, (13/10/2023) (Sumber: AP Photo)

GAZA, KOMPAS.TV - Warga Gaza menolak perintah Israel untuk kabur dari wilayah utara Gaza, menyusul bakal dilakukannya serangan balasan.

Militer Israel memerintahkan warga Gaza untuk kabur dari sana mengingat pembalasan atas serangan Hamas akan terus meningkat.

Namun, hal itu tak lantas membuat warga Gaza menuruti perintah negara zionis tersebut.

Salah satunya adalah Mahmoud Shalabi, yang merasa kabur pun tak ada gunanya.

Baca Juga: Tuduh Israel Lakukan Genosida, Hamas Sebut Rakyat Palestina Tak akan Pernah Tinggalkan Gaza

“Saya tak akan pergi ke selatan, karena itu adalah kebohongan, tak ada tempat yang aman di mana pun,” katanya dikutip dari BBC, Sabtu (14/10/2023).

Ia mengatakan, omongannya terbukti karena ada ledakan yang menewaskan puluhan warga sipil saat mereka berusaha dievakuasi pada Jumat (13/10) lalu. 

Banyakj yang melihat perjalanan evakuasi adalah perjudian yang mematikan.

Shalabi yang bekerja untuk grup kemanusiaan, Medical Aid for Palestinians, mengatakan bahwa pereda rasa sakit generik bahkan telah habis untuk mengobati.

Saat ditanya apakah dirinya akan pindah dari rumahnya, ia pun menegaskan hal itu tak akan terjadi.

“Tidak ada tempat yang aman. Tempat paling aman adalah rumah, taka da yang aman di Gaza,” ujarnya.

“Saya akan mati dengan harga diri di rumah saya di mana saya bisa tidur di tempat tidur, di mana masih ada sedikit air, sejumlah koneksi untuk saya berbicara dan mengabri mereka bahwa saya masih bertahan,” tambah Shalabi.

Baca Juga: Sekjen PBB Desak Israel Taati Aturan Perang, Kecam Pemindahan Paksa Warga Gaza dari Utara ke Selatan

Sebelumnya PBB mengatakan militer Israel memerintahkan semua orang yang tinggal di Wadi, sebelah utara Gaza harus direlokasi ke selatan.

Perintah itu dikeluarkan militer Israel pada Kamis (12/10), sebelum tengah malam waktu setempat.

PBB mengungkapkan bahwa itu berarti memindahkan 1,1, juta orang, atau sekitar setengah dari populasi di seluruh Gaza.

Mereka pun menegaskan bahwa upaya itu akan mustahil untuk dilakukan.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU